Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapten timnas voli putri Indonesia, Fajrina Nabila Amalia mengatakan mereka terbawa ritme permainan lawan, sebelum akhirnya dikalahkan Vietnam dalam perebutan posisi ke lima.
Setelah mampu merebut set kedua sekaligus menyamakan kedudukan, Amalia dan rekan tim lainnya tak mengira perlawanan yang diberikan Vietnam pada set ketiga cukup membuat mereka kaget.
"Kebawa ritmenya mereka, pas set kedua kita menang karena servis kita nyerang terus kan. Ternyata pas set ketiga mereka mulai berani, servis kitanya kewalahan sendiri. Servis mereka tambah bagus," kata Amalia di Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Dalam pertandingan itu juga kelihatan para pemain Indonesia kurang mampu membaca lawan sehingga beberapa kali lini tengah kosong ditinggalkan pemain yang seharusnya mengisi posisi tersebut.
Amalia akui kelemahan timnya ada pada sektor blocking yang kurang baik. Kelemahan tersebut yang dimanfaatkan oleh Vietnam dan langsung memilih bermain terbuka terus menerus ketimbang main bertahan.
"Tadi sebenernya karena kaget aja, servis pertama mereka nggak bagus, tiba-tiba servisnya bagus, kita passingnya nggak ada. Jadi keliatan pontang-pantingnya, begitu receivenya nggak ada, mereka nyerang, blok nya nggak ada, keliatan bolong semua," ujar Amalia.
Usai menelan kekalahan dari Vietnam, tim putri Indonesia langsung meluapkan perasaan sedihnya. Beberapa dari mereka menangis karena belum bisa memberikan hasil baik.
Timnas Voli Putri Indonesia tak bisa menyamai catatan pertandingan melawan Vietnam sebelumnya. Dimana pada perhelatan SEA Games lalu, Indonesia mampu memaksa Vietnam bertekuk lutut.
Amalia mengungkap kesedihan rekan-rekan timnya kepada awak media.
"Karena pengennya menang, soalnya SEA Games kan menang sama mereka, dan sama-sama masih negara Asia Tenggara, kemarin aja kita bisa menang sama mereka pas final, pengennya kalo bisa posisi lima atau enam. Apalagi Vietnam, jadi kayak musuh bebuyutan," ungkap Amalia.