Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Jafro Megawanto, namanya kini ramai diberbagai media pemberitaan usai berhasil menyumbang dua medali emas untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018.
Dua medali emas tersebut diraih Jafro dari cabang olahraga paralayang dikategori mendarat perorangan atau men's individual accuracy, dan dari nomor akurasi beregu putra.
Ditemui TribunJakarta.com di kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Rabu (29/8/2018), Jafro menceritakan awal mulanya menjadi atlet paralayang.
Baca: Kenapa Cina selalu Memborong Medali di Asian Games dan Olimpiade? Begini Jawabannya
Ketika duduk dibangku kelas II Sekolah Menengah Pertama (SMP), usai pulang sekolah ia langsung pergi ke tempat para atlet paralayang berlatih, untuk membantu melipatkan parasut.
Dua tahun menjadi peliput parasut, kala itu ada sebuah klub yang sedang membuka perekrutan atlet paralayang, dan singkat cerita Jafro pun berhasil direkrut oleh klub tersebut sesuai keinginannya dan faktor lingkungan serta dukungan dari orang terdekatnya.
“Di klub tersebut aku berhasil berprestasi, mewakili Jawa Timur hingga berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON),” kata Jafro.
Baca: Besok Penutupan Asian Games 2018, Menpora Imam Nahrawi Lembur Siapkan Penghargaan untuk Atlet
Selain itu, Jafro mengatakan ketika beraksi terbang di udara baik di saat latihan ataupun bertanding, dirinya merasa sangat tenang dan bahagia.
“Rasanya itu bahagia dan tenang, sangat mengasyikan pokoknya menenangkan diri dan jiwa aku. Buat aku paralayang ini olahraga dan juga untuk refreshing atau menyegarkan diri,” tutur Jafro.
