Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayo Timnas Jangan Bikin Malu

Yoyok, seorang tenaga kerja Indonesia di Malaysia yang dijumpai Tribun.

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Ayo Timnas Jangan Bikin Malu
Kompas Nasional/Wawan H Prabowo
Gaya dan aksi para suporter Timnas Indonesia saat melawan Timnas Singapura dalam laga Piala AFF 2012 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28/11/2012). Kesetiaan mereka mendukung Timnas Indonesia menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia atas Singapura. Indonesia unggul atas Singapura dengan skor 1-0. KOMPAS/WAWAN H PRABOWO 

TRIBUNNEWS.COM,KUALA LUMPUR--Timnas Indonesia diharapkan mampu mengalahkan Malaysia saat menjalani partai terakhir putaran Grup B Piala AFF 2012, Sabtu (1/12/2012).

Itulah sejumput harapan yang diutarakan Yoyok, seorang tenaga kerja Indonesia di Malaysia yang dijumpai Tribun.

Yoyok memasuki tahun keempatnya di Malaysia. Sejumlah pengalaman pahit pernah dia rasakan selama mengadu nasib di Negeri Jiran.

Dia pernah ditipu oleh agen penyalurnya dan diperbudak oleh mantan majikannya di Malaka. Pernah dalam setahun Yoyok tidak mampu menghasilkan uang sepeser pun karena gajinya tidak dibayarkan.

Pria asal Sragen, Jawa Tengah, itu pun melarikan diri dan terpaksa hidup terkatung-katung di negeri orang. Profesi sebagai pedagang sayur-mayur sempat dia lakoni hanya untuk menyambung hidup.

Menjadi seorang tenaga kerja di Malaysia memang tidak mudah. Tak hanya perlakuan kurang layak yang dialami oleh sebagian dari mereka, pandangan merendahkan dari penduduk lokal maupun orang-orang di Indonesia turut menyertai perjuangan mereka sebagai "pahlawan devisa".

Yoyok pun menolak jika TKI disebut sebagai orang yang bodoh. Seperti dirinya, TKI lain di Malaysia sudah melek teknologi. Terangkatnya ekonomi mereka membuat mereka dapat memiliki akses terhadap internet dan televisi kabel. Perpecahan di PSSI pun tidak luput dari perhatian mereka.

Berita Rekomendasi

"Kami, TKI, tidak bodoh. Kami tahu semua yang terjadi di Indonesia. Dualisme di PSSI jadi membingungkan kami. Kami tidak tahu mana yang harus kami dukung. Kami jadi malu di sini. Jangankan mengurus TKI, mengurus sepakbola saja belum bisa," tutur Yoyok saat menemani Tribun berkeliling kawasan Chow Kit, Kuala Lumpur.

Lama berada di negeri orang, Yoyok tetap mencintai Indonesia. Pria 30 tahun tersebut pun mengajak rekan-rekannya sesama TKI memberikan dukungan kepada tim nasional Indonesia selama putaran Grup B di Malaysia.

Sembari menghabiskan mie ayam pesanannya di sebuah rumah makan Indonesia, Yoyok menegaskan dirinya sudah pasti akan menyaksikan laga Malaysia melawan Indonesia di Stadion Bukit Jalil. Pria tamatan Sekolah Menengah Atas tersebut sangat berharap Indonesia mampu mengalahkan Malaysia.

"Lebih baik kalah dari tim lain daripada sama Malaysia. Kalau kalah, kami yang di sini akan malu," kata anak pertama dari tiga bersaudara tersebut.

Pengagum Bambang Pamungkas tersebut paham betul persiapan tim nasional Indonesia jelang Piala AFF 2012. Itulah sebabnya, Yoyok tidak berharap banyak kepada skuad asuhan Nil Maizar tersebut untuk menjuarai Piala AFF.


"Tidak usah berharap banyak. Bisa lolos saya sudah syukur. Persiapannya saja amburadul. Tapi siapa yang tahu kita akan berjaya. Kita tidak pernah tahu," ungkapnya.

Meski sudah lama di Negeri Jiran, Yoyok tetap menunjukkan kebangaannya sebagai orang Indonesia. Karenanya, ia menolak kemungkinan dirinya untuk menjadi warga negara Malaysia.

Meski banyak orang yang jengah dengan kondisi di Tanah Air, Yoyok menunjukkan sikap yang layak diacungi jempol. "Sejelek apa pun, saya tetap cinta Indonesia," tegas pekerja bangunan tersebut.

Loyalitas suporter kepada pemain pujaan mereka sungguh tidak ternilai. Para suporter rela memberikan segalanya agar pemain pujaan mereka menunjukkan performa yang impresif.

Itulah yang muncul ketika suporter PSM Makassar, Maczman, datang jauh dari Makassar ke Malaysia untuk memberikan dukungan kepada Rasyid Bakri dan Muhammad Rahmat cs.

Tujuh orang anggota Maczman menyambangi Hotel Palace of the Golden Horses, Kuala Lumpur, Selasa (27/11/2012), untuk menemui Rasyid dan Rahmat, dua pemain PSM Makassar yang dipanggil untuk membela tim nasional di Piala AFF 2012.

Mereka sabar menanti kedatangan Rasyid dan Rahmat di lobi hotel ketika kedua pemain kesayangan mereka tersebut sedang bersantap siang bersama tim.

Ketika Rasyid dan Rahmat menunjukkan batang hidung, Rasyid dan Rahmat pun langsung mendekatkan diri kepada para Maczman. Keduanya asyik bercengkrama dengan mereka seolah tidak ada batas. Menggunakan bahasa Makassar, mereka saling bercanda dan berfoto bersama.

"Luar biasa mereka. Jauh-jauh datang dari Makassar ke sini. Kalau nanti saya dipasang (dimainkan) pasti ada pengaruhnya," ungkap Rasyid kepada Tribun.

Pemuda 21 tahun tersebut mengatakan, hubungan pemain PSM Makassar dengan Maczman memang cukup dekat. Maczman bisa secara mudah berkomunikasi dengan pemain-pemain PSM Makassar.

"Memang hubungan kami dekat. Kalau di Makassar, pemain PSM dengan suporter dekat. Kalau latihan, pasti mereka ada," jelas produk asli tim berjuluk Tim Ayam Jantan dari Timur itu.

Pada pertemuan yang hangat tersebut, Maczman memberikan boneka ayam jantan kepada Rasyid. Pemberian boneka ayam jantan ternyata bermakna khusus. Boneka ayam jantan tersebut adalah ikon dari klub PSM Makassar, Ayam Jantan dari Timur alias Freedo.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas