Prancis di Mata Zinedine Zidane
Perjuangan Prancis belum berakhir.
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, PRETORIA - Perjuangan Prancis belum berakhir. Peluang sedikit apapun bisa berubah jadi keajaiban yang sangat berarti bagi tim ini. Masalah mental memang menjadi persoalan tersendiri, terutama sejak muncul kasus Nicolas Anelka. Semua itu mau tidak mau jelas berpengaruh pada penampilan tim di lapangan.
Prancis akan bermain menyerang dan sepertinya tidak akan seperti biasanya. Meningkatkan energi di lini tengah menjadi hal utama bagi Raymond Domenech. Afsel akan memaksa untuk meraih kemenangan, dan saya pikir itu juga menjadi tujuan Prancis.
Prancis akan unggul di lini tengah. Kini tinggal fisik dan kreasi yang menjadi penentu. Tentu tak mudah bagi Prancis untuk menembus tembok, tapi Prancis akan belajar dari apa yang mereka alami kala ditekuk Meksiko.
Lini belakang menjadi kunci kedua tim pada pertandingan nanti, yang sayangnya malah menjadi satu titik kelemahan. Jadi, selain menyerang kedua tim juga akan sangat memperhatikan posisi para bek.
Secara teknik, Prancis seharusnya memainkan hanya satu gelandang bertahan dan dua penyerang alias mengubah taktik menjadi 4-4-2. Itu akan jauh lebih efektif ketimbang memaksakan dengan tiga pemain berkarakter menyerang.
Yang jelas pertandingan nanti akan berlangsung menarik dan saling menekan. Adu taktik dua pelatih berpengalaman akan menjadi pertarungan ramai.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.