TRIBUNNEWS.COM - Kebenaran. Semua orang mencari kebenaran dan ini semua terjadi di segala aspek kehidupan termasuk di sepak bola. Dalam kehidupan, sangat sulit mencari kebenaran tersebut. Meski demikian di dunia sepakbola hal ini akan dengan mudah ditemukan, semudah mengimplementasikan sistem yang sudah ada.

CNN melansir, perdebatan ini muncul setelah gol yang diciptakan Frank Lampard tidak diakui oleh wasit. Dari total permainan yang disaksikan, Inggris tidak kalah hanya karena gol Lampard tak dihitung. Namun, tim Three Lions harus bertekuk lutut setelah pertahanan mereka dilibas habis oleh tim Panser Jerman.

Meski demikian, kebenaran tetap harus ditegakkan dan ini akan melahiran sebuah permainan yang indah. Baru-baru ini, CNN mewawancarai Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengenai sejumlah isu krusial di dunia sepakbola. Blatter kemudian memberikan alasan mengapa sejumlah teknologi tak bisa diimplementasikan di dunia sepakbola.

*Teknologi Adidas Cairos yang menggunakan chip di dalam bola terlalu mahal. Ini membutuhkan sistem kabel di seluruh lapangan untuk memastikan akurasi sensor. Selain itu, sejak Adidas yang memiliki teknologi tersebut, maka teknologi ini hanya digunakan di kompetisi di mana bolanya dibuat khusus oleh Adidas.

*Sistem Hawkeye adalah sebuah kamera yang ditempatkan di sejumlah lokasi di mana sistem ini mengkombinasikan kamera tiga dimensi untuk bisa melihat arah bola dari segala sudut. Namun, ini juga tak selamanya akurat. Jika garis penglihatan dari sejumlah kamera terhalang, ini juga tak akan bekerja dengan baik.

*Sepakbola harus sama dari level atas ke bawah. Dengan kata lain, teknologi ini harus digunakan di dalam semua ajang apakah itu piala dunia, Liga Champion,ataupun turnamen kelas elite lainnya.