Semua Suporter Menangis
Ghana akhirnya menjadi tim Afrika yang menyusul empat rekan lainnya, tersingkir dari putaran final piala dunia 2010
Editor: Prawira

TRIBUNNEWS.COM, JOHANNESBURG - Ghana akhirnya menjadi tim Afrika yang menyusul empat rekan lainnya, tersingkir dari putaran final piala dunia 2010 setelah di babak perempatfinal, kalah melalui adu penalti 2-4 dari Uruguay, di stadion Soccer City, Sabtu (3/7/2010).
Kedua tim bermain imbang 1-1 saat waktu normal dan tambahan waktu 30 menit tidak ada perubahan skor. Gol dari Sulley Muntari lewat tendangan jarak jauh, dibalas tuntas Diego Forlan juga dengan sepakan bebas dari luar kotak penalti.
Ghana sebenarnya berpeluang memenangkan pertandingan, setelah pada menit terakhir babak perpanjangan waktu wasit memberikan hadiah penalti usai striker Uruguay, Luis Suarez menahan bola dengan tangan. Sayang, tendangan Asamoah Gyan membentur tiang atas.
Namun hasil akhir kedua tim ternyata membuat suporter masing-masing negara terlihat menangis. Di luar stadion, di tengah udara minus satu derajad Celcius, suporter Ghana menangis tersedu-sedu sambil berpelukan menyesali kekalahan tim kesayangan mereka.
"Tapi kami bangga, mereka hanya kurang beruntung saja. Seluruh Afrika sangat tersanjung dengan penampilan pasukan muda Ghana. Saya yakin, mereka akan menjadi pasukan kuat dalam 1-2 tahun mendatang," ungkap Natalia Nkenzi, seorang warga Afsel yang mendukung The Black Stars.
Di sisi lain, tak berada jauh, sekelompok suporter Uruguay juga saling berpelukan dan mencium pipi satu sama lain. Bedanya, kali ini mereka menangis gembira, setelah melepas beban luar biasa tegang, terutama pada saat akhir masa pertambahan waktu.
"Malam ini kualitas mental tim kesayangan kami menjadi senjata ampuh. Jujur saja, semua suporter Uruguay pasti sangat tegang dan sudah bersiap untuk pulang. Tapi, Tuhan memberikan keberuntungan luar biasa malam ini. Kami pantas melangkah ke semifinal," kata Laura Dominguez.
Pada babak semifinal pekan depan, Uruguay akan menantang tim favorit Belanda di Green Point Stadium, Cape Town. (Tribunnews.com/bud)