TRIBUNNEWS.COM - Faktor kemacetan yang menjadi ciri khas di Rusia menjadi pertimbangan utama para manajer tim sebelum memilih lokasi menginap di Piala Dunia 2018.
Sejak tahun lalu, ke-32 negara peserta sudah melakukan survei, bahkan memesan tempat base camp mereka.
Daftar markas tim itu ada di sepanjang wilayah 2480 kilometer di Rusia yang membentang dari arena pertandingan di Kaliningrad di sebelah barat sampai Yekaterinburg di timur.
Baca: Tim Brasil Menginap di Resor Mewah Bertarif Rp 12 Juta Permalam, Hotelnya Para Elite Partai Komunis
Hanya 12 dari 32 tim peserta Piala Dunia 2018 yang memilih kota sebagai markas mereka sama dengan kota tempat mereka akan bertanding mulai Juni nanti pada babak utama penyisihan grup.
Selain itu, hanya enam tim yang mengambil markas di luar wilayah Moskwa.
Tim Korea Selatan misalnya yang memilih markas di St. Petersburg, padahal mereka bermain di Moskwa.
Kekhawatiran terjebak macet di ibu kota Rusia ini menjadi pertimbangan mereka.
Mereka menilai waktu tambahan yang dibutuhkan untuk terbang ke tempat pertandingan masih lebih baik daripada mereka terjebak kemacetan di Moskwa.
Baca: Austria vs Brasil: Kesempatan Terakhir bagi Tite Mematangkan Strategi, termasuk Uji Kebugaran Neymar
Dari ke-32 negara tersebut, tercatat Iran menjadi kontestan pertama putaran final Piala Dunia 2018 - selain tuan rumah - yang tiba di Rusia.
Pesawat yang membawa para pemain dan staf Timnas Iran mendarat di Bandara Internasional Vnukovo, Moskwa, Rusia, pada Selasa (5/6/2018) pukul 20.26 waktu setempat atau Rabu (6/6/2018) pukul 00.26 WIB.
Baca: Edison Flores, Si Kuping dari Timnas Peru yang Bisa jadi Kejutan di Rusia
Selama berada di Rusia, Timnas Iran akan memusatkan latihan di Pusat Latihan Lokomotiv Bakovka.
Pusat latihan mereka berada di daerah ibu kota Rusia.
Timnas Iran akan memainkan partai pertama mereka melawan Timnas Maroko pada Jumat (15/6/2018) malam WIB di Stadion Saint Petersburg. (Tribunnews/dod)
