TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Iran, Carlos Queiroz mengungkapkan ketidakpuasannya atas teknologi VAR atau video asistant referee di Piala Dunia 2018.
Hal itu ia ungkapkan setelah Cristiano Ronaldo, urung mendapat kartu merah dari wasit Enrique Caceres di laga Portugal vs Iran.
Menurut Queiroz, batalnya Ronaldo mendapat kartu merah, menunjukkan penggunaan teknologi VAR tidak transparan ke semua pihak.
Queiroz mengatakan, bila mengacu ke Rules of The Game FIFA, Ronaldo seharusnya mendapat kartu merah langsung.
"Dalam peraturan, sikutan adalah kartu merah, tidak peduli yang melakukannya adalah Lionel Messi atau Ronaldo," ujar Queiroz.
"Kami perlu tahu apa yang terjadi, tapi tak ada satu pun yang boleh melihat," ujarnya lagi.
"Anda punya sistem yang mengorbankan sebuah keberuntungan, dan tak ada yang bertanggungjawab,"
"Ketika ada VAR, kita perlu tahu, siapa yang menjadi wasit pertandingan," kata pria Portugal itu.
Sebelumnya, Ronaldo terlibat insiden dengan pemain Iran, Morteza Pouraliganji.
Saat berebut bola, Ronaldo sekilas terlihat mengayunkan lengannya ke wajah Pouraliganji.
Wasit Caceres kemudian melihat rekaman insiden lewat VAR.
Tapi, setelah melihat rekaman itu, wasit memutuskan 'hanya' memberikan kartu kuning ke Ronaldo. (*)