Laporan wartawan Tribun Deodatus Pradipto dari Nizhny Novgorod
Praktik percaloan ada di mana-mana selama Piala Dunia 2018 di Rusia. Tak hanya di sekitar stadion, praktik ini bahkan terjadi di area umum.
Saya mendapati seorang calo di Stasiun Metro Gorkovskaya, Nizhny Novgorod, Minggu (1/7/2018). Saat saya sedang menunggu kereta di peron, lewat seorang laki-laki mengenakan seragam sebuah tim nasional kontestan Piala Dunia 2018.
"Kamu mau tiket," tanya pria itu kepada saya.
Tiket yang dia maksud adalah tiket pertandingan babak 16 besar antara tim nasional Denmark dan Kroasia yang akan diselenggarakan di Stadion Nizhny Novgorod, Minggu (1/7/2018). Saat itu waktu menunjukkan pukul 12.00 waktu setempat.
Saya kemudian menanyakan harga tiket yang dia tawarkan. Dia bilang harganya sesuai dengan yang tercantum di tiket, yaitu 185 dollar Amerika Serikat, setara Rp 2,6 juta.
Saya coba menawar. Saya buka di angka 150 dollar AS, setara Rp 2,1 juta.
"Kamu mau ambil berapa," tanya dia.
Saya jawab saya hanya butuh satu tiket. Orang itu setuju. Tiket itu adalah tiket untuk kategori kedua.
Beberapa jam kemudian saya bertemu dua orang pria calon penonton pertandingan Denmark dan Kroasia di pusat kota Nizhny Novgorod.
Mereka menawarkan kepada saya apakah saya mau beli tiket atau tidak. Tiket yang mereka jual seharga 115 dollar AS, setara Rp 1,6 juta, untuk kategori ketiga.
"Kami kelebihan satu tiket karena teman kami tidak jadi datang. Sayang kalau tidak dipakai makanya kami mau jual," kata seorang di antara mereka.
Harga jual tiket pertandingan Piala Dunia 2018 di calo beragam. Saya pernah mendapatkan harga 400 dollar AS, setara Rp 5,7 juta, untuk pertandingan penyisihan grup antara Senegal dan Polandia untuk kategori ketiga.
Saya juga menemukan ada calo yang menjual 800 dollar AS, setara Rp 11,3 juta, untuk pertandingan penyisihan grup antara Serbia dan Brasil. Saat itu permintaan tiket pertandingan antara Serbia dan Brasil disebut-sebut sangat tinggi.
"Saya bahkan dengar ada yang jual tiket pertandingan final Rp 40 juta," kata seorang penggemar sepak bola asal Indonesia yang saya jumpai di Moskow beberapa hari lalu.