Laporan wartawan Tribun Deodatus Pradipto dari Saint Petersburg
Praktik percaloan tiket pertandingan masih terjadi jelang babak semi final Piala Dunia 2018. Hal ini cukup riskan bagi penggemar sepak bola yang ingin menonton pertandingan tersebut.
Hal ini yang saya temui di pusat penjualan tiket Piala Dunia 2018 di Saint Petersburg, Senin (9/7). Di depan pusat tiket banyak orang yang menawarkan tiket.
Ada satu orang yang menawarkan saya. Saya bertanya berapa harga tiket termurah. Dia bilang harganya 300 dollar Amerika Serikat, setara Rp 4,2 juta.
"Itu untuk kategori kedua. Di dalam harganya sudah 500 dollar untuk kategori yang sama," kata pria itu.
Mariana, seorang calon penonton asal Brasil, mengingatkan saya untuk berhati-hati. Menurut dia tidak wajar calo menjual tiket lebih murah daripada harga resmi.
"Kamu harus hati-hati karena banyak orang jahat. Tidak masuk akal orang lain menjual lebih murah daripada yang resmi," kata Mariana.
Saya mendapati dua orang pria asal luar negeri telah membeli dua tiket pertandingan antara tim nasional Prancis dan Belgia, Selasa (10/7) dari seorang calo.
Mereka ingin memastikan keaslian tiket mereka. Mereka bertanya kepada sukarelawan Piala Dunia 2018, namun sukarelawan itu tidak bisa memastikan mereka bisa masuk ke stadion menggunakan tiket itu.
"Tiket ini asli, tapi saya tidak bisa memastikan kalian bisa masuk stadion karena nama yang tertera di tiket beda dari Fan ID kalian," ujar sukarelawan itu.
Selama Piala Dunia 2018, saya beberapa kali membeli tiket pertandingan melalui calo. Sejauh ini saya selalu berhasil masuk stadion meski nama yang tertera di tiket berbeda dari nama di Fan ID saya.
Selain itu, saya dua kali mendapatkan harga tiket di calo lebih murah dan sama dengan harga yang tertera di tiket. Saya membeli tiket pertandingan babak 16 besar antara Kroasia dan Denmark bahkan lebih murah daripada harga asli. Sedangkan untuk tiket pertandingan antara Uruguay dan Prancis harganya sama dengan yang di tiket.