TRIBUNNEWS.COM, PETERSBURG - Meski tak menciptakan gol di laga perempat final melawan Swedia, Harry Kane tetap menjadi kandidat terkuat peraih sepatu emas di Piala Dunia 2018.
Peluang itu muncul setelah beberapa rival kuat lainnya gagal mencetak gol pada babak yang sama.
Kane sejauh ini sudah mengumpulkan enam gol dalam empat penampilannya. Koleksi penyerang klub Tottenham Hotspur itu itu unggul dua gol dari tiga pemain yang berada di belakangnya, yaitu Cristiano Ronaldo, Denis Cheryshev, dan Romelu ’Romi’ Lukaku.
Dari tiga nama itu, Lukaku menjadi pesaing terkuat Kane dalam perburuan meraih trofi Sepatu Emas. Sebab seperti Inggris, Belgia juga berhasil melaju ke semifinal setelah menyingkirkan Brasil.
Tapi bukan hanya Lukaku, duet penyerang Prancis, Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann juga masih berpeluang dalam kandidat peraih trofi itu. Saat ini kedua masih-masing sudah mengumpulkan tiga gol, dan tim mereka juga masih melaju di Piala Dunia 2018.
Dari empat nama tersebut, cuma Griezmann yang mencetak gol pada perempat final. Adapun Kane, Lukaku, dan Mbappe sama-sama tak mencetak gol pada babak 8 besar.
Namun begitu, Kane tak ingin terlalu memikirkan sepatu emas. Saat ini dia hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk Inggris.
”Kami tahu masih ada pertandingan besar di depan, yakni pertandingan semifinal. Tapi, kami merasa baik, kami merasa percaya diri. Kami harus berjuang lagi. Saya tahu fans di sini dan para penggemar di rumah menikmatinya, kami akan melihat beberapa video dari para penggemar yang menikmati permainan kami. Kami hanya ingin membuat negara bangga” papar Kane seperti dilansir The Mirror.
Meski gagal mencetak gol untuk pertama kalinya di Piala Dunia 2018, Kane tetap bangga bisa menjadi bagian Inggris yang melangkah ke semifinal untuk pertama kalinya sejak terakhir terjadi pada 1990.
Dia pun berharap penampilannya bisa lebih baik dan kembali mencetak gol saat timnya menghadapi Kroasia di Luzhniki Stadium, Kamis (12/7) dini hari.
Namun, Kane mengatakan, pencapaiannya ini dinilai sudah sangat luar biasa. Meski datang kurang diunggulkan, tapi mereka mampu menjadi satu dari empat peserta yang masih bertahan di Rusia.
Dengan berada di semifinal, penyerang berusia 24 tahun itu pun langsung percaya diri timnya bisa mengakhiri turnamen dengan gelar juara yang terakhir kali didapatkannya pada 1966. ”Ini sangat luar biasa. Saya katakan sebelum turnamen, kami harus percaya diri,” ujar Kane.
“Kami pergi ke kompetisi apa pun pasti mencoba untuk melangkah sejauh mungkin. Jika tidak, itu tidak ada gunanya. Jelas, tidak banyak orang berpikir kami akan sampai ke tahap ini, tetapi lihat, kami pantas mendapatkannya,” urainya. (tribunnews/dod)