Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Selebrasi Lokal 2022

Poin-poin Balasan Menohok Presiden FIFA ke Eropa Soal Piala Dunia 2022 Qatar: Alkohol hingga LGBT

Berikut poin-poin balasan menohok dari presiden FIFA, Gianni Infantino atas kritik media barat terhadap penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Poin-poin Balasan Menohok Presiden FIFA ke Eropa Soal Piala Dunia 2022 Qatar: Alkohol hingga LGBT
AFP/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT
Kembang api meledak di atas Doha, saat drone membentuk gambar pemain sepak bola di langit pada 20 November 2022, pada hari pembukaan turnamen sepak bola Piala Dunia Qatar 2022. Terkait kritik media barat dan Eropa, Presiden FIFA, Gianni Infantino memberikan balasan menohok, berikut-poin-poinnya. (Photo by Anne-Christine POUJOULAT / AFP) 

Poin-poin Balasan Menohok Presiden FIFA Buat Kritik Eropa ke Piala Dunia 2022 Qatar: Dari Soal Alkohol hingga LGBT

TRIBUNNEWS.COM - Kemegahan Piala Dunia 2022 Qatar berhias kontroversi dari kritik yang mengalir deras terhadap penyelanggaraan even terbesar sepakbola itu dari media-media Barat.

Kritik mengalir dari soal dugaan pelanggaran HAM, mulai dari kematian pekerja migran, kondisi yang dialami mereka, isu LGBTQ, hak-hak perempuan, hingga pelarangan alkohol di stadion.

Kritik-kritik itu dihadapi langsung Presiden FIFA, Gianni Infantino yang melontarkan balasan menohok dalam sebuah pidato jelang pembukaan Piala Dunia 2022, Ahad (20/11/2022).

Berikut poin-poin balasan menohok dari presiden FIFA, Gianni Infantino atas kritik media barat terhadap penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Baca juga: Pemimpin Dunia di Pembukaan Piala Dunia, Presiden Erdogan Hingga Pangeran Arab, Putin Kirim Ajudan

Soal HAM dan Pekerja Migran: Eropa Munafik

Mengenai dugaan pelanggaran hak asasi manusia, Qatar dinilai abai terhadap kondisi pekerja migran yang terlibat dalam pembangunan fasilitas infrastrukur Piala Dunia 2022, Qatar.

Berita Rekomendasi

Para pekerja Migran itu disebut mengalami ketidakadilan.

Namun, Gianni Infantino membalas kritik itu dengan menyebut kritik itu merupakan cerminan kemunafikan dari Eropa.

"Pemberian pelajaran moral secara sepihak ini hanyalah kemunafikan,” kata Gianni Infantino.

"Saya tidak ingin memberi Anda pelajaran hidup apa pun, tetapi apa yang terjadi di sini sangat, sangat tidak adil," tegasnya.

“Kami diajari banyak pelajaran dari orang Eropa, dari dunia Barat,” katanya, mengacu pada kritik terhadap catatan hak asasi manusia Qatar.

“Apa yang kami orang Eropa telah lakukan selama 3.000 tahun terakhir, kami harus meminta maaf selama 3.000 tahun ke depan sebelum mulai memberikan pelajaran moral,” katanya seperti diberitakan CNN.

Secara lugas, Gianni Infantino justru menyerang balik Eropa yang malah menutup perbatasan-perbatasan mereka alih-alih memberikan bantuan berupa pekerjaan seperti yang dilakukan Qatar pada hajatan sepakbola ini.

"Ratusan ribu pekerja migran, mereka membantu keluarga mereka untuk bertahan hidup. Dan mereka melakukannya dengan cara yang legal. Kami di Eropa, kami menutup perbatasan kami dan secara praktis kami tidak mengizinkan..."

Soal Isu LGBT, Gianni Pastikan Semua Orang Diterima

Presiden FIFA Gianni Infantino, dalam KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Presiden FIFA Gianni Infantino, dalam KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). (Capture Youtube channel Sekretariat Presiden)

Lesbian gay biseksual transgender (LGBT) ilegal di Qatar.

Bagi siapa saja yang memiliki orientasi seksual tersebut bisa dikenakan hukuman tiga tahun penjara dan denda.

Hal itu menjadi momok bagi turis LGBT yang datang ke Qatar untuk menyaksikan perhelatan akbar Piala Dunia 2022.

Pun, Gianni Infentino memastikan semua orang diterima di Qatar, seperti syarat yang diajukan FIFA. Meski begitu, dia menyiratkan ada nilai-nilai yangdipegang oelh Qatar sebagai negara muslim.

“Saya telah berbicara tentang topik ini dengan pimpinan tertinggi negara beberapa kali, tidak hanya sekali. Mereka telah mengonfirmasi, dan saya dapat mengonfirmasi, bahwa semua orang diterima,” kata Infantino seperti dikutip CNN.

“Ini adalah persyaratan FIFA yang jelas. Setiap orang harus disambut, setiap orang yang datang ke Qatar disambut apapun agama, ras, orientasi seksual, kepercayaan yang dia miliki. Semua orang dipersilakan.

"Ini adalah persyaratan kami dan negara Qatar mematuhi persyaratan itu,” kata Gianni Infantino.

Diskriminasi dan Standar Ganda Eropa

Petugas polisi berjaga-jaga untuk mencegah publik memasuki Festival Penggemar FIFA di taman Al Bidda di Doha pada 20 November 2022, saat pembukaan turnamen sepak bola Piala Dunia Qatar 2022. (Photo by Philip FONG / AFP)
Petugas polisi berjaga-jaga untuk mencegah publik memasuki Festival Penggemar FIFA di taman Al Bidda di Doha pada 20 November 2022, saat pembukaan turnamen sepak bola Piala Dunia Qatar 2022. (Photo by Philip FONG / AFP) (AFP/PHILIP FONG)

Gianni Infantino mengakui ada hal-hal yang tidak sempurna. Namun, ia mengatakan beberapa kritik "sangat tidak adil" dan menuduh Barat melakukan standar ganda.

Secara pribadi, ia tahu betul bagaimana rasanya didiskriminasi.

Ingatannya mundur jauh ke belakang saat masih kanak-kanak. Ia diintimidasi karena memiliki rambut merah dan bintik-bintik.

“Hari ini saya merasa seperti orang Qatar. Hari ini saya merasa Arab. Hari ini saya merasa Afrika. Hari ini aku merasa gay. Hari ini saya merasa cacat. Hari ini saya merasa sebagai pekerja migran,” katanya.

Hadirin yang menyaksikannya bicara, tertegun.

“Apa yang saya lihat membawa saya kembali ke kisah pribadi saya. Saya adalah anak pekerja migran. Orang tua saya bekerja sangat keras dalam situasi sulit.”

Gianni Infantino mengatakan kemajuan telah dibuat di Qatar dalam mengatasi berbagai masalah dan perubahan nyata membutuhkan waktu.

Ia menambahkan bahwa FIFA tidak akan meninggalkan negara itu setelah turnamen selesai dan beberapa jurnalis Barat akan melupakan masalah tersebut.

“Kita perlu berinvestasi dalam pendidikan, memberi mereka masa depan yang lebih baik, memberi mereka harapan. Kita semua harus mendidik diri kita sendiri.”

“Reformasi dan perubahan membutuhkan waktu. Butuh ratusan tahun di negara kita di Eropa. Butuh waktu di mana-mana, satu-satunya cara untuk mendapatkan hasil adalah dengan melibatkan, bukan dengan berteriak.”

Soal Pelarangan Alkohol, Media Barat Lebay

Kembang api meledak di langit di Doha pada 20 November 2022, saat hari pembukaan turnamen sepak bola Piala Dunia Qatar 2022. (Photo by FADEL SENNA / AFP)
Kembang api meledak di langit di Doha pada 20 November 2022, saat hari pembukaan turnamen sepak bola Piala Dunia Qatar 2022. (Photo by FADEL SENNA / AFP) (AFP/FADEL SENNA)

Gianni Infantino secara terbuak juga menyerang balik atas kritik terkait pelarangan alkohol di Piala Dunia 2022 Qatar.

Dia menerangkan, media-media barat terlalu lebay karena sebenarnya larangan ini juga ada di negara-negara Eropa. Menjadi sangat berlebihan, kata dia, karena Qatar adalah negara muslim. 

Sebagai informasi tambahan, FIFA mengumumkan larangan penjualan minuman beralkohol kepada penggemar yang hendak menonton Piala Dunia.

Keputusan dikeluarkan FIFA seusai berdiskusi dengan Qatar sebagai tuan rumah yang punya aturan ketat terkait alkohol.

Belakangan,  keputusan itu direvisi, di mana sponsor resmi minuman beralkohol Piala Dunia 2022 akan tetap diizinkan menjual bir beralkohol di zona FIFA FAN Fest di pusat Kota Doha.

Penjualan minuman beralkohol juga bisa dilakukan di tempat hiburan yang sudah ditentukan.

"Lebih dari 10 zona penggemar di mana lebih dari 100.000 dapat minum alkohol secara bersamaan. Saya pikir secara pribadi, jika selama tiga jam sehari Anda tidak dapat minum bir, Anda akan bertahan, terutama karena sebenarnya aturan yang sama berlaku di Prancis atau Spanyol atau di Portugal, atau di Skotlandia Tidak ada bir yang diperbolehkan di stadion," kata Gianni Infantino dilansir ESPN.

"Di sini menjadi hal yang besar karena ini adalah negara Muslim. Saya tidak tahu mengapa. Kami mencoba. Itu yang saya berikan kepada Anda tentu saja, perubahan kebijakan yang terlambat. Karena kami mencoba sampai akhir untuk melihat apakah itu benar." mungkin Tapi satu hal adalah memiliki rencana dan desain dan hal lainnya adalah ketika Anda mulai menerapkannya," kata dia. (oln/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klasemen
Group A
Tim
P
1
Belanda
7
2
Senegal
6
3
Ecuador
4
4
Qatar
0
Group B
Tim
P
1
Inggris
7
2
Amerika serikat
5
3
Iran
3
4
Wales
1
Group C
Tim
P
1
Argentina
6
2
Poland
4
3
Mexico
4
4
Saudi Arabia
3
Group D
Tim
P
1
Prancis
6
2
Australia
6
3
Tunisia
4
4
Denmark
1
Group E
Tim
P
1
Jepang
6
2
Spanyol
4
3
Jerman
4
4
Costa Rica
3
Group F
Tim
P
1
Morocco
7
2
Croatia
5
3
Belgia
4
4
Canada
0
Group G
Tim
P
1
Brazil
6
2
Swiss
6
3
Cameroon
4
4
Serbia
1
Group H
Tim
P
1
Portugal
6
2
Korea Selatan
4
3
Uruguay
4
4
Ghana
3
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas