Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Selebrasi Lokal 2022

Maroko vs Spanyol: Memberi Cinta dan Kepercayaan

Maroko akan menghadapi Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar. Singa Atlas akan menghadapi tim spesialis turnamen, yaitu La Furia Roja.

Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Maroko vs Spanyol: Memberi Cinta dan Kepercayaan
AFP/FADEL SENNA
Para pemain Timnas Maroko merayakan kemenangan mereka dalam laga sepak bola Grup F Piala Dunia 2022 Qatar antara Kanada melawan Maroko di Stadion Al-Thumama, di Doha, Qatar, Kamis (1/12/2022) waktu setempat. Timnas Maroko berhasil melaju ke babak 16 besar dan akan menghadapi Spanyol, Selasa (6/12/2022) malam pukul 22.00 WIB. AFP/FADEL SENNA 

Oleh: Willy Kumurur, Penikmat Bola.

TRIBUNNEWS.COM - Betapa rumit dan tak terduga mesin kehidupan sebenarnya, tutur Kurt Vonnegut, penulis Amerika yang dikenal karena novel-novel dan humornya yang satir dan kelam.

Sampai sebelum Piala Dunia 2022 digelar Belgia menempati peringkat kedua federasi sepakbola internasional Fédération Internationale de Football Association (FIFA) di bawah Brasil.

Namun penampilannya di grup F Piala Dunia di Qatar tidak mencerminkan layaknya sebagai tim papan atas dunia.

The Red Devis (Setan Merah) -julukan Belgia- dihajar 0-2 oleh tim peringkat 22 dunia, Maroko.

Kemenangan Maroko atas Belgia mengakibatkan pecahnya kerusuhan di Brussel, ibukota Belgia, dan di Antwerpen, di utara Belgia.

Polisi anti huru-hara yang dikerahkan untuk mengamankan pertokoan menjelang Natal di pusat kota dialihkan guna memadamkan kerusuhan suporter Belgia.

Baca juga: Belgia Tersingkir di Piala Dunia 2022, Lukaku Tak Bisa Bobol Gawang Lawan Tapi Jebol Kaca Bench

Berita Rekomendasi

Water cannon dan gas air mata terpaksa dikeluarkan guna membubarkan kerumunan massa; dan polisi juga terpaksa menutup beberapa jalur transportasi umum.

Suporter kecewa atas performa buruk Kevin de Bruyne dan kawan-kawan yang tak sanggup mengatasi Maroko.

Pada akhirnya Maroko memuncaki klasemen grup F sekaligus menyingkirkan Belgia dari pentas Piala Dunia.

Keberhasilan Maroko lolos ke babak knock-out Piala Dunia 2022 mengingatkan fansnya pada kiprah Singa Atlas -julukan tim Maroko- di Piala Dunia 1986 yang dihelat di Meksiko.

Sebuah kenangan manis bagi pelatih Maroko saat ini, Walid Regragui.

Tiga puluh enam tahun yang lalu, Maroko begitu perkasa di Meksiko.

Regragui baru berusia 10 tahun ketika Mohamed Timoumi, Abdelkrim Merry Krimau, dan kapten kiper Badou Zaki menginspirasi menghantarkan Singa Atlas menjadi tim Afrika pertama yang mencapai babak sistem gugur Piala Dunia.

Penyerang Belgia Michy Batshuayi (kiri) berebut bola dengan gelandang Maroko Sofyan Amrabat (tengah) selama pertandingan sepak bola Grup F Piala Dunia Qatar 2022 antara Belgia dan Maroko di Stadion Al-Thumama di Doha pada 27 November 2022. (Photo by MANAN VATSYAYANA / AFP)
Penyerang Belgia Michy Batshuayi (kiri) berebut bola dengan gelandang Maroko Sofyan Amrabat (tengah) selama pertandingan sepak bola Grup F Piala Dunia Qatar 2022 antara Belgia dan Maroko di Stadion Al-Thumama di Doha pada 27 November 2022. (Photo by MANAN VATSYAYANA / AFP) (AFP/MANAN VATSYAYANA)

Baca juga: Maroko Belum Terkalahkan, Spanyol Siap-siap Kejutan, Youness Mokhtar: Waktunya Buat Afrika

Saat itu, Maroko menjadi juara grup dengan menahan imbang Inggris dan Polandia dan menghancurkan harapan Portugal berkat kemenangan 3-1.

“Tak ada seorangpun yang mengharapkan kami untuk mengalahkan Portugal,” ujar bek Noureddine Bouyahyaoui baru-baru ini.

Di babak 16 besar di Meksiko, Maroko dihadang Jerman Barat.

Gol Lothar Matthäus di menit-menit terakhir memupus mimpi Maroko, sekaligus mengirim pulang Maroko.

Cendekiawan Maroko, Jalal Bounouar, berkata, “Tim 1986 tetap menjadi yang terbaik dalam sejarah Maroko.”

Di partai terakhir grup F, lawan Maroko adalah Kanada.

Pelatih Maroko, Regragui, mendapat masukan dari banyak pihak untuk tidak memainkan punggawanya yang bermain di Chelsea, Hakim Ziyech.

“Ziyech itu orang gila, sulit diatur dan bukan team player,” demikian suara-suara yang didengar Regragui.

Namun, semua itu diabaikan oleh Regragui.

Ia memasang Ziyech tatkala menghadapi Kanada, partai penentuan fase grup F.

Ketika kiper Kanada, Milan Borjan, yang juga adalah kiper klub Red Star Belgrade melakukan kesalahan ketika laga baru berjalan belum 4 menit.

Ia menyapu bola yang datang mengancam gawangnya.

Sapuan Borjan jatuh ke kaki Ziyech sekitar 30 yard dari gawang.

Pemain sayap Maroko itu dengan luar biasa menendang bola melewati Borjan, dan bolapun bergulir ke gawang yang sudah ditinggal pengawalnya. Gol!!!

Gelandang Timnas Maroko, #07 Hakim Ziyech (kedua kanan) melakukan selebrasi bersama rekan satu timnya usai mencetak gol pertama timnya dalam laga sepak bola Grup F Piala Dunia 2022 Qatar antara Kanada melawan Maroko di Stadion Al-Thumama, di Doha, Qatar, Kamis (1/12/2022) waktu setempat. AFP/PAUL ELLIS
Gelandang Timnas Maroko, #07 Hakim Ziyech (kedua kanan) melakukan selebrasi bersama rekan satu timnya usai mencetak gol pertama timnya dalam laga sepak bola Grup F Piala Dunia 2022 Qatar antara Kanada melawan Maroko di Stadion Al-Thumama, di Doha, Qatar, Kamis (1/12/2022) waktu setempat. AFP/PAUL ELLIS (AFP/PAUL ELLIS)

“Ketika anda memberinya cinta dan kepercayaan, maka dia rela mati untuk anda. Dan itulah yang saya berikan kepadanya,” kata Regragui mengomentari performa apik Ziyech.

Lanjutnya, “…… dia adalah pemain besar, bermain di tim besar di Eropa.”

Selasa (6/12/2022) malam, di babak 16 besar, Singa Atlas akan menghadapi tim spesialis turnamen dan kaya pengalaman, yaitu Spanyol.

Maroko tampil percaya diri karena di Piala Dunia Rusia 2018 mereka menahan imbang Spanyol 2-2.

La Furia Roja baru saja melintasi perjalanan yang menyesakkan dada di grup E.

Mereka hampir tersingkir dari pentas Piala Dunia.

Sampai menit ke-70, Jepang sudah unggul atas Spanyol 2-1, di saat bersamaan Kosta Rika juga memimpin 2-1 atas Jerman.

Para pemain Spanyol di bangku cadangan sangat gelisah, karena jika Kosta Rika menang atas Jerman, Spanyol akan tersingkir.

Pelatih tim matador, Luis Enrique, mengatakan, dia akan "mengalami serangan jantung" seandainya dia diberi tahu bahwa pada saat itu Kosta Rika sedang memimpin.

Pelatih Spanyol Luis Enrique memberi isyarat di pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia Qatar 2022 antara Spanyol dan Jerman di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada 27 November 2022.
 (Photo by JAVIER SORIANO / AFP)
Pelatih Spanyol Luis Enrique memberi isyarat di pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia Qatar 2022 antara Spanyol dan Jerman di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada 27 November 2022. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP) (AFP/JAVIER SORIANO)

Baca juga: Andai Spanyol Gagal Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2022, Luis Enrique Terancam Serangan Jantung

Kemenangan Jerman 4-2 atas Kosta Rika menyelamatkan Spanyol sekaligus menyingkirkan Jerman.

"Kami harus pulih secara emosional," kata Enrique setelah laga lawan Jepang.

“Lawan kami berikutnya adalah Maroko, salah satu tim kejutan Piala Dunia.”

Di saat Enrique sibuk membenahi kondisi emosi para punggawanya, Singa Atlas telah siap berlaga di Education City Stadium yang para prajuritnya dibanjiri oleh cinta dan kepercayaan oleh pelatihnya. ****

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klasemen
Group A
Tim
P
1
Belanda
7
2
Senegal
6
3
Ecuador
4
4
Qatar
0
Group B
Tim
P
1
Inggris
7
2
Amerika serikat
5
3
Iran
3
4
Wales
1
Group C
Tim
P
1
Argentina
6
2
Poland
4
3
Mexico
4
4
Saudi Arabia
3
Group D
Tim
P
1
Prancis
6
2
Australia
6
3
Tunisia
4
4
Denmark
1
Group E
Tim
P
1
Jepang
6
2
Spanyol
4
3
Jerman
4
4
Costa Rica
3
Group F
Tim
P
1
Morocco
7
2
Croatia
5
3
Belgia
4
4
Canada
0
Group G
Tim
P
1
Brazil
6
2
Swiss
6
3
Cameroon
4
4
Serbia
1
Group H
Tim
P
1
Portugal
6
2
Korea Selatan
4
3
Uruguay
4
4
Ghana
3
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas