Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Politik Identitas Lebih Bahaya dari Politik Uang

politik identitas bukan hanya berdampak buruk kepada masyarakat yang melaksanakan Pilkada, tetapi akan mempengaruhi masyarakat secara luas

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat: Politik Identitas Lebih Bahaya dari Politik Uang
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti saat diskusi 'Sudah Siapkah 98 Menjaga Pemerintahan dan Demokrasi Dari Dalam' di Kopi Bang Pred, Gedung Graha Pena 98, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019). TRIBUNNEWS.COM/FRANSISKUS ADHIYUDA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menyebut politik identitas kerap dimainkan oleh tim sukses calon kepala daerah dalam merebut suara masyarakat.

Padahal, kata Ray, politik identitas dapat memecah belah masyarakat secara berkepanjangan.

"Ini tantangan kita adalah politik identitas, ancaman ini jauh lebih berbahaya dari politik uang," ujar Ray dalam diskusi secara virtual, Jakarta, Senin (20/7/2020).

Ray menjelaskan, politik identitas bukan hanya berdampak buruk kepada masyarakat yang melaksanakan Pilkada, tetapi akan mempengaruhi masyarakat secara luas.

Baca: Sehatkan Pilkada, Penyelenggara Pemilu Perlu Kunci Uang Masuk ke Calon Kepala Daerah

"Misalnya Pilkada di Jakarta, orang di Sumatera Barat ikut terbawa emosi, bahkan sampai Papua juga terbawa emosi. Jadi ruang lingkupnya besar sekali dan lama sembuhnya," papar Ray.

Selain itu, Ray menyebut politik identitas juga terjadi pada pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2019 dan sampai terdapat julukan masing-masing pendukung yakni cebong maupun kampret.

"Apa yang dikatakan A dipandang pendukungnya selalu besar, sementara yang dikatakan B dianggap selalu salah," ujar Ray.

Berita Rekomendasi

"Ini belum selesai (perpecahannya), padahal yang bertarung di Pilpres sekarang sudah berkawan," sambung Ray.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas