Rebutan Tagline 'Nyawiji' Kian Memanas, KPU Tunda Cetak APK, Tahapan Pilkada Wonogiri Pun Tersendat
Perbedaan pendapat mengenai penggunaan kata nyawiji ini, membuat KPU Wonogiri menunda pencetakan APK.
Editor: Dewi Agustina
Menurut Jekek, kurang etis jika ada Paslon lain yang menggunakan kata tersebut, meski dalam bentuk kalimat yang berbeda.
"Meski kalimatnya berbeda, tapi kan kalau kata itu dihilangkan akan memiliki makna yang berbeda." kata dia.
"Kata nyawiji ini tagline kami untuk mengajak bersatu," imbuhnya.
Dia ingin, masing-masing paslon bisa mempersiapkan inovasinya masing-masing untuk membangun identitnya.
"Harus ada ruang penghormatan untuk inovasi politik yang dibuat seluruh calon," kata Jekek.
"Meski demokrasi ini kan memang ada kebebasan, tapi kan juga harus memenuhi unsur etika norma dan lainnya," tambahnya.
Jekek menyerahkan permasalahan ini kepada KPU Wonogiri untuk mencarikan solusi terbaik.
Sebab, hal ini akan sangat mempengaruhi pada alat peraga kampanye (APK) yang akan dicetak oleh KPU.
"Kami positif thingking saja, KPU Wonogiri bisa melakukan hal terbaik," jelasnya.
Baca: KPU Tak Punya Sekjen, Pemerintah Paksakan Pilkada dalam Kondisi tak Optimal
Pembelaan Penantang Jekek
Calon Wakil Bupati Wonogiri, Joko Purnomo mengatakan, tagline nyawiji sudah disiapkan.
"Dari awal kita menyiapkan dua tagline, karena kita dapat nomor urut 1, ya kita siapkan itu," kata dia.
"Kalau kami dapat nomor dua, mungkin beda lagi," imbuhnya.
Tagline atau slogan yang digunakan Harjo adalah Saiyeg Saeka Kapti Nyawiji Milih Nomer Siji (sudah setuju bersama memilih nomor satu).