Ahmad Dhani: Presiden yang Ini Punya Prestasi Terjelek dalam Mengentaskan Kemiskinan
Ahmad Dhani menyebutkan tiga alasan enggan memilih Joko Widodo sebagai Presiden untuk dua periode.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad Dhani menyebutkan tiga alasan enggan memilih Joko Widodo sebagai Presiden untuk dua periode.
Pertama, pentolan Dewa 19 itu menganggap pertumbuhan ekonomi di masa pemerintahan Jokowi tak mampu mencapai target dan stagnan di angka sekitar lima persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita enggak, mangkrak di 5 persen, supaya ada pertumbuhan ekonomi karena presiden yang ini tidak berhasil selama empat tahun menumbuhkan pertumbuhan ekonomi," kata Dhani di PN Jaksel, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018).
Baca: Saksi Ahli Absen, Ahmad Dhani Diberi Kesempatan Siapkan Saksi Meringankan
Selain itu, Dhani menyayangkan tahun ini angka kemiskinan di Indonesia hanya berkurang 1,1 persen, dari 10,96 persen di 2014 menjadi 9,86 persen pada Maret 2018.
"Presiden yang ini punya prestasi yang terjelek dalam mengentaskan kemiskinan. Selama empat tahun presiden yang ini cuma mengentaskan kemiskinan 1,1 persen saja. Sementara presiden yang lain itu 3 persen 4 persen hingga 5 persen," ujar Dhani.
"Ini empat tahun cuman 1,1 persen presiden yang ini. Berarti ini kan presiden yang gagal. Utangnya banyak tapi kemiskinan cuman turun 1,1 persen," imbuhnya.
Terakhir, kader Gerindra ini menilai saat ini banyak masyarakat yang terpecah belah. Namun, ia enggan menyebutkan golongan masyarakat mana yang dimaksud.
"Saya pengen presiden yang baru supaya umat tidak terbelah. Gara-gara presiden ini, umat terbelah," tudingnya.
Diketahui, Ahmad Dhani mendukung gerakan #2019GantiPresiden. Ia ingin fokus menyuarakan gerakan tersebut di sejumlah regional, di beberapa kota di Jawa Timur: Surabaya, Sidoarjo, dan Madiun.
"Saya punya keyakinan presiden harus diganti. Makanya perjuangan saya adalah itu. dan beberapa temen saya juga diluar Gerindra, mungkin mereka enggak kepengen dukung Prabowo, tapi mereka pingin ganti presiden," pungkasnya.