Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejuta Teman Tidak Setuju Gerakan Golput di Pilpres 2019

Fathony menjelaskan sikap tersebut diambil setelah melalui berbagai diskusi, pertimbangan, bahkan jajak pendapat di sosial media Teman Ahok.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sejuta Teman Tidak Setuju Gerakan Golput di Pilpres 2019
Harian Warta Kota/henry lopulalan
ilustrasi.TOLAK GOLPUT - Sejumlah mahasiwa kampanye tolak Goput di kawasan Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/2//2017). Mereka meminta mahasiwa dan pemuda mengawal pelaksanaan Pilkada 15 Febuari agar tidak ada kecurangan dalam pelaksanaanya. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejuta Teman tidak setuju atas adanya gerakan golput pada pemilu tahun 2019 mendatang.

Menurut Koordinator Sejuta Teman, Mohammad Fathony golput tidak bisa dibiarkan begitu saja.

"Bagi kami golput bukanlah pilihan. Ini adalah hal yang tidak bisa dibiarkan," ujar Fathony dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Selasa (28/8/2018).

Diketahui Sejuta Teman merupakan transformasi dari relawan Teman Ahok.

Fathony menjelaskan sikap tersebut diambil setelah melalui berbagai diskusi, pertimbangan, bahkan jajak pendapat di sosial media Teman Ahok.

Hasilnya mayoritas responden di sosial media menyatakan, bahwa Sejuta Teman perlu terlibat mengawal Pilpres 2019, dan arah dukungannya ke pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Lebih jauh Fathony menjelaskan, transformasi Teman Ahok menjadi Sejuta Teman dilakukan untuk membedakan antara gerakan dukungan terhadap Ahok pada Pilgub DKI 2017 dengan Pilpres 2019.

Berita Rekomendasi

"Misi Teman Ahok telah selesai, dan untuk tahun 2019 kami harus tampil dengan nama yang berbeda, karena cakupannya juga beda" ujar Fathony.

Meski demikian lanjut Fathony gerakan ini masih memiliki landasan yang sama dengan Teman Ahok yakni mendukung sosok pemimpin yang bersih dan terbukti kinerjanya.

Fathony menilai, saat ini iklim kampanye politik terutama di media sosial sangat memprihatinkan.

Berbagai kabar bohong atau hoax banyak tersebar melalui kanal-kanal media sosial dan pesan instan berantai.

“Untuk itu, Sejuta Teman akan bergerak mengumpulkan sebanyak-banyaknya relawan dalam upaya bisa menebar kebaikan. Memunculkan kembali iklim kampanye politik yang sehat, jujur, dan diskusi yang konstruktif di media sosial. Sejuta Teman juga akan berusaha mengumpulkan fakta untuk menangkal kabar-kabar bohong yang disebar sebagai kampanye hitam yang sifatnya fitnah,” ujar Fathony.

"Mari kita kembali rapatkan barisan, menggalang dukungan, sejuta teman sejuta kebaikan,” kata Fathony.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas