Curhat Kwik Kian Gie Dihadapan TKN Jokowi-Ma'ruf Soal Buku Ekonomi Yang Tak Direspon
Diawal diskusi, Kwik mulanya mengeluarkan dua buku dari amplop coklat yang dibawanya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tampil mengenakan kemeja merah muda lengan panjang, Politikus PDI Perjuangan Kwik Kian Gie memberikan diskusi soal ekonomi di hadapan sejumlah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
Diskusi berlangsung di Posko Cemara, Gondandia, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Diawal diskusi, Kwik mulanya mengeluarkan dua buku dari amplop coklat yang dibawanya.
Perlahan, tangan kanannya mengeluarkan dua buku bersampul warna orange dan berwarna hitam itu.
Ia kemudian mengangkat buku pertama bersampul orange dengan judul 'platform wahai Presiden terpilih tolonglah rakyat dengan tidak menurutkan agenda ini'.
Buku tentang ekonomi ini dibuat Kwik pada tahun 2004 dimana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mencalonkan diri sebagai Presiden.
"Tentu ini pikiran subjektif dari saya yg isinya adalah semua adalah program dan tidak ada pro sini ataupun sana," kata Kwik.
Eks Menteri Perekonomian ini lalu kembali menujukan buku kedua dihadapan sejumlah pengurus TKN Jokowi-Maruf Amin seperti Misbakhun, Aria Bima, Johnny G Plate.
Buku kedua ini bersampul hitam dengan tulisan merah. 'Platform Presiden RI 2009' judul buku itu.
"Lalu tahun 2009, saya menerbitkan lagi yang disesuikan dengan perkembangan jaman, ini sampai dicetak menjadi buku," ungkap Kwik.
Pria berkacamata ini menjelaskan, dibuku keduanya ini, ia sengaja membuatkan buku dan diterbitkan lebih banyak dari buku sebelumnya.
Hal itu dilakukannya agar memudahkan calon Presiden yang akan bertanding pada konstetasi Pilpres 2009 tidak perlu repot untuk memperbanyak buku tersebut.
"seorang calon presiden yang akan bertanding tentu memiliki staf yang banyak. Oleh karena itu, supaya tidak repot-repot bikin fotocopy dan saya jadikan buku," sebut Kwik.
Namun, usaha Kwik menjabarkan soal konsep ekonomi kedepan tidak mendapat respon.
Dia menyebut, kedua bukunya itu tidak diadopsi oleh calon Presiden yang bertarung.
"Ketika 2 buku ini beredar, sama sekali tidak ada tanggapan," ucap Kwik dengan pelan.
Kwik kemudian mengadopsi kedua bukunya itu untuk tetap menjabarkan konsepsi ekonomi Indonesia kedepan dalam menghadapi Pilpres 2014.
"Ketika itu saya mau memperbaharui tetapi ketika saya baca isinya pasti banyak yang keluar," jelas Kwik.
Politisi Golkar Nurul Arifin dan Politisi PDIP Hendrawan terlihat fokus mendengarkan paparan Kwik itu.
Sementara itu, acara diskusi ekonomi tersebut saat ini berlangsung tertutup oleh awak media.