TKN Jokowi-Ma'ruf: Usulan Debat di Kampus Perlu Didiskusikan
Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding, mengatakan kampus sebagai sumber gagasan, ide, simbol idealisme itu harus dipakai untuk berdiskusi
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin memandang positif debat pasangan calon presiden-calon wakil presiden digelar di kampus.
Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding, mengatakan kampus sebagai sumber gagasan, ide, simbol idealisme itu harus dipakai untuk berdiskusi, berdebat berdialog tentang gagasan-gagasan capres dan cawapres.
Baca: Tim Prabowo-Sandi Usul Debat di Kampus, Tanpa Perlu Bawa Pendukung, Mahasiswa yang Kuliti Kandidat
"Menurut saya kampus mestinya memang debat visi-misi dilakukan secara paralel di beberap kampus di Indonesia. Jadi, kami tak boleh alergi terhadap politik," ujar Karding di JIExpo Kemayoran, Minggu (21/10/2018).
Baca: Zaskia Gotik Pamer Foto Gunakan Pakaian Hitam, Olla Ramlan Pertanyakan Wajahnya
Namun, dia mengaku, tidak mengetahui bagaimana aturan dari debat capres-cawapres dilakukan di kampus. Untuk itu, kata dia, usulan itu perlu didiskusikan kembali.
"Saya kira harus didiskusikan, karena itu di UU Pemilu tak dibolehkan. Tetapi kami setuju mendukung dan kami sangat ingin. Jangan hanya capres, tetapi juga tim boleh berdebat hal-hal yang sektor-sektor yang perlu kami perdebatkan," kata dia.
Baca: 4 Tahun Jokowi-JK, Moeldoko: Infrastruktur Hubungkan Batin Masyarakat
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, menambahkan pengaturan mengenai debat merupakan kewenangan dari KPU RI. Untuk itu, dia mengembalikan kepada KPU bagaimana format mengatur debat itu.
"Nah, kami serahkan kepada KPU, kalau memang KPU nanti menetapkannya debat di dalam kampus ya kita ikuti. Kalau soal tempatnya terserah, lebih dari itu kami serahkan sama KPU, yang mengatur tempat debat itu kan KPU kewenangannya," tambahnya.