Tanggapi Survei Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Prabowo Sebut Tergantung Siapa yang Mendanai
"Survei-survei itu bagaimana siapa yang bayar, sudah, terimakasih," kata Prabowo
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menanggapi santai hasil riset Lingkaran Survei Indonesi (LSI) Denny JA yang menyebut kasus kebohongan Ratna Sarumpaet berpengaruh pada tingkat keterpilihan pasangan calon di Pemilu Presiden 2019.
Menurutnya, hasil survei sangat dipengaruhi oleh siapa yang mendanainya.
Baca: Kerugian Prabowo-Sandiaga akibat Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet
"Survei-survei itu bagaimana siapa yang bayar, sudah, terimakasih," kata Prabowo di Stadion Klender, Jakarta Timur, Rabu, (24/10/2018).
Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman memaparkan bahwa efek dari kasus hoaks Ratna Sarumpaet berimbas kepada sentimen negatif bagi pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Sebanyak 17,9 persen responden memilih lebih tidak mendukung Prabowo-Sandi, sementara 11,6 persen lebih mendukung, 49,8 persen mengtakan sama saja, dan 20,7 persen menjawab tidak tahu," ujar Ikrama di Graha Rajawali, Jakarta Timur, Selasa (23/10/2018).
Ikrama melanjutkan, bagi kubu Jokowi-Ma'ruf, kasus hoaks Ratna Sarumpaet memberikan sentimen positif.
Sementara itu Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego menilai hasil survei Survei Indonesia (LSI) Denny JA hanya menegaskan piskologis politik publik tidak suka terhadap hoaks.
LSI Denny JA merilis hasil survei bulan Oktober 2018 terkait Hoaks dan Efek Elektoral Kasus Ratna Sarumpaet.
Efek dari kasus hoaks Ratna Sarumpaet berimbas kepada sentimen negatif bagi pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Hasil survei LSI Denny JA hanya menegaskan psikologi politik publik yang tidak menyukai hoaks," ujar Indria Samego kepada Tribunnews.com, Selasa (23/10/2018).
Baca: KPK Sambut Baik Putusan PN Jaksel Tolak Permohonan Praperadilan Irwandi Yusuf
Kebetulan, menuru Indria Samego, itu dilakukan oleh Ratna Sarumpaet, dan kubu Prabowo-Sandiaga kena getahnya.
"Jika sebaliknya, kasus Ratna tak terbongkar yang diuntungkan kubu Prabowo," jelasnya.