Soal Janji Tak Impor Barang Pasangan Nomor Urut 2, Maruf Amin: Saya Kira Kalau Kita Masih Sulit
Calon wakil presiden nomor urut satu, Maruf Amin menanggapi janji calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 yang tidak akan impor barang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut satu, Maruf Amin menanggapi janji calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 yang tidak akan impor barang, Selasa (6/11/2018).
Maruf Amin, calon wakil presiden nomor urut 01 mengatakan bahwa untuk tidak mengambil kebijakan impor sulit dilakukan.
"Saya kira kalau kita masih sulit (untuk tidak impor), kita masih banyak perlu bahan baku yang masih belum," pungkas Ketua MUI non aktif.
"Saya kira impor itu kalau yang masih kurang dan kita butuh ya impor tapi tidak berlebihan kan, jadi harus seimbang aja," tutup Maruf.
Kubu calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali menyoroti kebijakan impor pemerintah.
Setelah kebijakan beras dan gula, poros oposisi mempermasalahkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 7 Tahun 2018 soal perluasan Impor bahan baku semen (klinker) dan semen.
"Ayo sekarang kita berdebat masalah substansial. Sekarang pelaku Industri semen di Indonesia, khususnya BUMN, seperti Semen Indonesia, Tonasa, Semen Padang, Gresik, mereka mengeluhkan perluasan impor klinker (bahan dasar) semen dan juga semen biasa oleh pemain lokal," kata Juru Bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, Rabu (7/11/2018),
Menurut Andre, Permendag tersebut mempermudah masuknya klinker dan semen dari pasar internasional ke Indonesia.
Hal tersebut menurutnya mengancam industri semen dalam negeri.
Ia mengatakan saat ini banyak perusahaan semen yang terpaksa menurunkan produksinya hingga 20 persen karena banyaknya semen Impor.
Baca: Impor Beras Dinilai Penting untuk Jaga Stabilitas Harga dan Stok Nasional
Baca: Kubu Prabowo Kembali Pertanyakan Kebijakan Impor Pemerintah
(*)