Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kubu Jokowi Perlu Waspadai Delegitimasi Argumen dan Karakter dari Kubu Prabowo

Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk mengatakan, kubu petahana Joko Widodo harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kubu Jokowi Perlu Waspadai Delegitimasi Argumen dan Karakter dari Kubu Prabowo
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk dalam diskusi bertema Perang Diksi Antar Kandidat yang digelar Populi Center di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Kamis (15/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk mengatakan, kubu petahana Joko Widodo harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan.

Ia menyebut, publik terus memantau apapun kebijakan yang dibuat kubu Jokowi.

Menurut dia, kubu penantang dalam hal ini kubu Prabowo cenderung bergerak secara diam-diam dan tidak terlalu terpantau publik.

Baca: Gerindra Gandeng Peneliti LIPI Siti Zuhro Masuk TimFit and Proper Tes Wakil Gubernur DKI

"Penantang itu jadi penting juga, karena mereka bergerak diam-diam. Sementara Incumbent lebih mudah dilihat publik karena masih menjabat," kata Hamdi dalam diskusi bertema 'Perang Diksi Antar Kandidat' yang digelar Populi Center di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Kamis (15/11/2018).

Hamdi juga melihat, kubu penantang cenderung melakukan delegitimasi kepada kubu incumbent.

Mereka menyerang lewat argument tandingan yang sebelumnya dibuat kubu petahana.

Berita Rekomendasi

"Penantang bisa lakukan delegitimasi kepada kubu petahana dengan memberi kritikan, dia bikin argument tandingan," jelas Hamdi.

Baca: Pengamat Sebut Modus Korupsi Dana Pensiun Pertamina Termasuk Jarang Ditemukan

Ia mengatakan, kubu penantang menyatakan kepada publik bahwa diri lebih pantas menjadi pemimpin ketimbang kubu petahana.

Selain mendelegitimasi argument, Hamdi melihat kecenderungan adanya delegitimasi kepada karakter seseorang.

Hal itu terlihat bagaimana selama ini kubu petahana, Jokowi selalu di delegitimasi secara karakter oleh lawan politiknya.

Baca: Tembus Partai Final Liga 1 U-19, Persib Bandung Tunggu Barito Putera atau Persija Jakarta di Final

Dengan begitu, delegitimasi tersebut akan kembali kepada masyarakat yang menilai dalam menentukan pilihan dalam pilpres 2019 mendatang.

"Bilanglah orang itu memiliki istri banyak, kalau sekarang petahanan adalah keturunan pki, anti Islam dikeluarkan segala hoax seperti itu," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas