Kubu Prabowo Yakin Ulama akan Objektif dalam Dukungan Capres-Cawapres
Dahnil mengatakan pihaknya juga tidak akan menggunakan para ulama untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tidak tertarik dengan pemeringkatan popularitas ulama seperti yang dilakukan lembaga LSI Denny JA. Menurutnya bagi kubu Prabowo semua ulama sama dan harus dihormati.
"Kami menghormati para ulama-ulama tersebut, dan tidak tertarik membuat peringkat mana Ulama yang paling berpengaruh dan mana yang tidak, semua ulama pantas dan harus dihormati," ujar Dahnil saat Dihubungi, Kamis, (15/11/2018).
Dahnil mengatakan pihaknya juga tidak akan menggunakan para ulama untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandi. Menurutnya ulama memiliki indenpendensi dan objektifitas dalam setiap keputusannya, termasuk dalam mendukung Capres atau Cawapres.
"Kami percaya beliau-beliau akan memberikan nasihat dan panduan yang baik kepada umat terkait dengan Capres mana yang layak dan patut didukung, pengaruh beliau-beliau kami yakini sangat berpengaruh," pungkasnya.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei mengenai tokoh agama/ulama yang mempunyai pengaruh elektoral dan imbauannya paling didengarkan oleh masyarakat.
Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman mengatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan 10-19 Oktober lalu, setidaknya sebanyak 51,7 persen pemilih menyatakan sangat mendengarkan imbauan dari tokoh agama. Baik itu ulama, pastor, biksu, dan lain-lain.
Baca: Pengaruh Rizieq Shihab Turun Versi LSI Denny JA, Golkar: Bangsa Ingin Suasana Soft
"Tokoh agama adalah orang yang paling kuat pengaruhnya terhadap pemilih. Sebanyak 51,7 persen pemilih menyatakan bahwa mereka sangat mendengar himbauan dari tokoh agama (ulama,pastor, biksu dll)," kata Ikrama Masloman dalam paparan hasil survei LSI di Kantor LSI Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018).
Ikrama menjabarkan bagaimana tokoh agama dipilih karena identitas keilmuannya yang dijadikan panutan bagi publik sehingga menjadi referensi publik.
LSI Denny JA, kata Ikrama, membagi kriteria tokoh ulama tersebut.
"LSI Denny JA mencoba merumuskan kriteria ulama berpengaruh dengan 3 syarat utama. Pertama, tingkar pengenalan tokoh agama/ulama tersebut di atas 40 persen. Kedua, tingkat kesukaan terhadap ulama tersebut di atas 50 persen. Ketiga, kemampuan mereka mempengaruhi atau himbauannya didengar di atas 15 persen. Angka 15 persen adalah angka yang tinggi untuk tingkat pengaruh tokoh-tokoh terhadap pemilih," papar Ikrama.
Dari kriteria tersebut, muncul 5 nama ulama yang mempunyai pengaruh elektoral dan imbauannya paling didengarkan oleh masyarakat, yakni :
1. Ustaz Abdul Somad (UAS)
Mengikuti imbauannya: 30,2 persen
Pernah mendengar: 59,3 persen
Suka: 82, 5 persen
2. Ustaz Arifin Ilham
Mengikuti inbauannya: 25,9 persen
Pernah mendengar: 41,2 persen
Suka: 84,4 persen
3. Ustaz Yusuf Mansyur
Mengikuti imbauannya: 24,9 persen
Pernah mendengar; 57,2 persen
Suka: 84,9 persen
4. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Mengikuti imbauannya: 23,5 persen
Pernah mendengar: 69,3 persen
Suka: 79,7 persen
5. Habib Rizieq Syihab
Mengikuti himabauannya; 17,0 persen
Pernah mendengar: 53,4 persen
Suka: 52,9 persen.