Ma'ruf Amin: Tidak Ada Calon Presiden yang Angkat Wakilnya dari Ulama dan Kiai Selain Pak Jokowi
KH Ma’ruf Amin menyemangati para santri untuk berkiprah di bidang apa pun demi membawa manfaat besar untuk bangsa.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - KH Ma’ruf Amin menyemangati para santri untuk berkiprah di bidang apa pun demi membawa manfaat besar untuk bangsa.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kesempatan besar bagi siapa pun termasuk kalangan santri untuk mengembangkan diri.
“Santri tidak boleh berpikir rendah diri pesimistis tidak punya masa depan. Santri harus punya kacamata besar, bisa jadi apa saja. Santri bisa jadi kiai, bisa jadi pengusaha, bupati, bisa jadi wakil gubernur,” kata Kiai Ma’ruf saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Masthuriyah di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (19/12/2018).
Calon wakil presiden pendamping Jokowi itu menuturkan, saat ini paling tidak ada dua santri yang jadi wakil gubernur.
Yakni Uu Ruzhanul Ulum di Jawa Barat, serta Taj Yasin di Jawa Tengah.
Baca: Maruf Amin: NU Harus Habis-habisan Menangkan Pak Jokowi dan Saya
Sedangkan di Jawa Timur, kata Kiai Ma’ruf, sebentar lagi punya gubernur santriwati yakni Kofifah Indah Parawangsa.
Kabupaten Jombang dan Bojonegoro di Jawa Timur pun kini dipimpin santriwati yang juga anggota Muslimat Nahdatul Ulama (NU).
Ma’ruf menambahkan, KH Abdurrahman Wahid yang juga santri pernah menjadi Presiden RI.
Sedangkan Kiai Ma’ruf kini menjadi cawapres mendamping Jokowi.
Karena itu Abah, panggilan akrab Kiai Ma’ruf, mengharapkan santri terus mengembangkan diri.
“Sekarang saya jadi cawapres, besok saya harapkan santri kiai NU bisa jadi presiden. Siapa tahu yang jadi santri dari Al Masthuriyah,” tutur Ma'ruf ditimpali tepuk tangan ratusan santri dan para kiai yang hadir.
Ma’ruf juga menceritakan ketika tiba-tiba dirinya ditunjuk menjadi cawapres Jokowi.
Sebab, mantan rais aam syuriah NU itu tak pernah berpikir untuk menjadi cawapres.
“Terus terang saya tidak pernah memikirkan, tidak pernah menduga, tiba-tiba saja saya diumumkan oleh beliau (Jokowi). Ketika saya terpilih jadi rais aam PBNU di muktamar Jombang tidak mencalonkan dan dicalonkan, tapi ditetapkan sebagai rais aam PBNU,” tuturnya.
Padahal, kata Ma’ruf, bisa saja Jokowi menggandeng tokoh lain dari kalangan politikus ataupun pengusaha sebagai cawapres.