Ia lantas menyebut sejumlah nama antara lain Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP M Romahurmuziy, kader profesional NU Moh Mahfud MD hingga KH Said Aqil Siradj.

Namun, pilihan Presiden Jokowi akhirnya kepada Kiai Ma’ruf.

“PBNU sebenarnya juga tidak pernah meminta apalagi mengancam,” tutur ulama kelahiran 11 Maret 1943 itu.

Karena itu, Kiai Ma’ruf juga meminta restu kiai dan kalangan santri untuk ikhtiarnya menjadi cawapres mendampingi Jokowi.

“Saya bahagia bisa bersilaturahmi dengan bapak kiai dan ibu-ibu nyai. Sebenarnya tujuan utama silaturahmi ini sekaligus mohon doa mohon restu karena saya ini diajak Pak Jokowi menjadi cawpres beliau,” katanya.

Ma’ruf yang hadir bersama istrinya, Nyai Wury Estu Handayani juga menepis isu yang menyebut Presiden Jokowi anti-Islam.

“Enggak ada presiden yang mengangkat calon wakil dari ulama dan kiai selain Pak Jokowi. Kok masih menganggap anti-Islam di mana pikirannya,” ungkap Ma'ruf.