Prabowo: Saya Tidak Mengerti di Beberapa Tempat Ada Saja yang Korupsi Bantuan Bencana
Dalam pidatonya, Prabowo Subianto mengatakan kedatangannya itu mengecek apakah bantuan yang diberikan kepada korban sampai atau tidak
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyambangi Palu, Sulawesi Tengah, pada Selasa, (8/1/2019).
Kedatangan Prabowo Subianto untuk meninjau korban gempa dan Tsunami akhir September lalu di Palu, Sigi, dan Donggala yang kini masih tinggal di kamp pengungsian.
Baca: Saat Prabowo Tinjau dan Beri Semangat Korban Tsunami di Kamp Pengungsian di Sigi
Sebelum meninjau korban gempa, Prabowo Subianto sempat berpidato di depan pengurus, relawan, serta simpatisan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Hotel Santika, Palu.
Dalam pidatonya, Prabowo Subianto mengatakan kedatangannya itu mengecek apakah bantuan yang diberikan kepada korban sampai atau tidak.
Menurut Prabowo Subianto, ada kejadian program bantuan bencana alam justru malah dikorupsi.
"Kita harus waspada, kita juga sedih di beberapa tempat ketahuan ada saja yang korupsi bantuan untuk bencana. Saya tidak mengerti, ada saja kelakuan seperti itu di saat saudara saudara kita terkena musibah," kata Prabowo Subianto.
Mengenai hal itu, Prabowo Subianto menjelaskan bangsa Indonesia memiliki pekerjaan yang berat.
Karena itu, Prabowo Subianto bersama Sandiaga Uno mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang bersama menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia serta bersama-sama menciptakan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi.
"Kita masih punya pekerjaan yang berat kita harus selamatkan masa depan bangsa kita semua, kita harus memiliki pemerintah yang tidak korup. Ini panggilan untuk bangsa dan negara kita. Itu perjuangan saya, itu perjuangan kita semua," kata Prabowo Subianto.
"Negara kita sudah lama dikecewakan oleh elit-elit yang ada di Jakarta, Kita ingin negara kita tidak korupsi, kita harus selamatkan bangsa Indonesia. Dan saya berpandangan bahwa elit di jakarta sudah tidak bisa diharapkan lagi. Dan saya melihat rakyat sudah mengerti, sudah sadar, dan rakyat Indonesia tidak mau di bohongi lagi," tambah Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, praktik korupsi penanganan bencana terungkap di sejumlah sektor pemerintahan.
Seperti kasus korupsi dana rehabilitasi gempa bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk pembangunan gedung SD dan SMP yang melibatkan Anggota DPRD, Kepala Dinas dan pihak kontraktor.
Baca: Prabowo-Sandi Akan Mendapat Masukan dari SBY untuk Debat Pilpres 2019
Selain itu, adanya kasus korupsi pembangunan gedung shelter tsunami di daerah Pandeglang Banten senilai Rp18 miliar.
Yang yang paling baru adalah Korupsi proyek pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2017-2018 dalam proyek pengadaan pipa High Density Polyethylene (HDPE) di Bekasi dan daerah bencana di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah.