Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei: Elektabilitas Empat Partai Naik Akibat Efek Ekor Jas dan Isu Kontroversial

"Empat partai menikmati kenaikan elektabilitas, yang terkerak oleh 'coattail effect' maupun manuver yang dilancarkan elite-elite parpolnya,"

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Survei: Elektabilitas Empat Partai Naik Akibat Efek Ekor Jas dan Isu Kontroversial
Kompas.com/PRIYOMBODO
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hasil sigi yang dilakukan lembaga Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan empat partai mengalami kenaikan elektabilitas akibat efek ekor jas dan manuver para elite.

Seperti disampaikan oleh Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyu. Menurutnya, efek ekor jas itu didukung oleh para elite partai politik.

"Empat partai menikmati kenaikan elektabilitas, yang terkerak oleh 'coattail effect' maupun manuver yang dilancarkan elite-elite parpolnya," kata Vivin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/1/2019).

Baca: Sindiran Lagu Salam Dua Jari dari Mantan Menteri Jokowi

Vivin mengatakan keempat partai itu adalah Partai Demokeasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Berkarya. PDI Perjuangan dan Gerindra mendapatkan efek ekor jas sebagai partai pengusung utama capres Jokowi dan capres Prabowo Subianto.

Sedangkan PSI dan Berkarya mengalami kenaikan elektabilitas akibat isu-isu kontroversial yang diangkatnya. Vivin mengatakan berdasarkan temuan indEX Research, elektabilitas PDIP meningkat dari 23,1 persen pada survei periode November 2018 menjadi 25,7 persen pada periode Desember 2018. Sedangkan Gerindra naik dari 12,3 persen menjadi 14,7 persen.

“Kenaikan elektabilitas PDIP dan Gerindra tidak mengherankan, mengingat kedua parpol adalah pengusung utama capres-cawapres," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Sementara PSI naik dari 1,2 persen menjadi 2,3 persen, sedangkan Berkarya dari sebelumnya hanya 0,1 persen menjadi 0,8 persen.

Kenaikan kedua partai tersebut, menurutnya lantaran strategi melontarkan isu-isu kontroversial untuk mendapatkan efek elektoral.

“PSI memanfaatkan isu-isu sensitif seperti Perda Syariah, poligami, hingga ucapan selamat Natal, sedangkan Berkarya menjual Soeharto sebagai Bapak Pembangunan pada era Orde Baru,” ucap Vivin.

Sementara itu elektabilitas partai menengah seperti PKB relatif stabil pada kisaran 7,3 - 7,5 persen. Kehadiran sosok cawapres Ma’ruf Amin dinilainya masih belum berdampak signifikan mengerek elektabilitas capres pasangannya, Jokowi.

“Mesin kampanye PKB dan Ma’ruf tampak belum sinkron,” ujar Vivin.

Sementara itu partai lain cenderung stagnan atau mengalami penurunan. Survei indEX Research dilakukan pada 17-28 Desember 2018, dengan jumlah responden 1.200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas