Jokowi: Kami Tidak Punya Rekam Jejak Melanggar HAM dan Jadi Diktator
Calon presiden Joko Widodo menegaskan dirinya dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin tahu apa yang harus dilakukan jika terpilih di Pilpres 2019.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden Joko Widodo menegaskan dirinya dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin tahu apa yang harus dilakukan jika terpilih di Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pernyataan penutup debat pertama Pilpres 2019 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019) malam.
Saat itu, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diminta menyampaikan pernyataan penutup yang menyejukkan serta menyampaikan hal positif tentang lawan debat.
"Kami tidak punya potongan diktaktor atau otoriter. Kami tidak punya rekam jejak melanggar HAM, kami tidak punya rekam jejak melakukan kekerasan, kami juga tidak punya rekam jejak melakukan korupsi," kata Jokowi.
"Jokowi-Amin akan pertaruhkan jabatan dan reputasi dan akan kami gunakan semua kewenangan yang kami miliki untuk perbaikan bangsa," tambah Jokowi.
Baca: Romi Sebut Jokowi Ungguli Prabowo 3-1 dalam Debat Pertama
Baca: Saat Sandiaga Ingatkan Prabowo Dirinya Bukan Lagi Kader Gerindra
Di akhir pernyataannya, Jokowi masih memiliki waktu 1 menit 20 detik untuk berbicara.
Ketika ditanya apakah ingin menambahkan pernyataan, Jokowi merasa sudah cukup.
"Cukup, kami ingin bekerja," kata Jokowi lalu membuka kedua kancing lengan kemeja panjangnya lalu menggulungnya.
Baca: Mucikari Windy Ambil Jatah Rp 20 Juta, Gunakan WhatsApp Khusus
"Ada hal-hal positif yang diapreasi dari lawan debat?" tanya Ira Koesno, moderator debat.
"Cukup," jawab Ma'ruf.
Jokowi kemudian mengamini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jokowi: Kami Tidak Punya Potongan Diktator