Pasca Debat Pertama, Survei LSI: Jokowi-Ma'ruf 54,8 Persen, Prabowo-Sandi 31,0 Persen
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, elektabilitas kandidat nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merilis hasil survei tentang pengaruh elektabilitas Capres-Cawapres, seusai debat perdana pada 17 Januari 2019 lalu.
Aurvei yang dilakukan 18-25 Januari 2019 terhadap 1.200 responden.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, elektabilitas kandidat nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul dibandingkan kandidat nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno.
"Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 54,8 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 31,0 persen. Sementara yang masih belum memutuskan, atau rahasia, maupun tidak tahu dan tidak jawab, sebesar 14,2 persen," kata Adjie di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2019).
Namun, Adjie mengatakan, debat perdana Capres-Cawapres ini tak mempengaruhi secara signifikan terhadap elektabilitas.
Pasalnya, jika berkaca pada hasil survei LSI Desember 2018, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 54,8 persen, Prabowo-Sandiaga 30,6 persen, dan tidak memilih atau menjawab 15,2 persen.
"Pasca debat kenaikan elektabilitas masing-masing paslon tidak signifikan. Jokowi-Ma'ruf naik 0,6 persen, dan Prabowo-Sandiaga naik 0,4 persen. Jadi tidak banyak berefek, karena angkanya cenderung sama," jelas Adjie.
Selain itu, Adjie menilai, faktor lain lantaran, dari responden yang ada, hanya 50,6 persen menyatakan menonton, 46,7 persen tak menonton, dan tidak menjawab 2,7 persen.
Baca: Takut Offside, KPU Kembali Cek Validitas Data Caleg Eks Napi Sebelum Dirilis ke Publik
"Sedangkan yang menonton secara utuh hanya 29,6 persen. Yang hanya menonton sebagian saja 69,9 persen. Tidak tahu atau tidak jawab 0,5 persen," ungkap Adjie.
Sehingga, lanjut Adjie, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih stabil menang, dibandingkan Prabowo-Sandiaga.
"Masih stabil menang Jokowi-Ma'ruf. Selisihnya sekitar 20 persen," terangnya.
Diketahui, survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah 1.200 responden.
Survei pun menggunakan wawancara tatap muka dengan kuesioner, dan margin of errornya -+ 2,8 persen.