Jokowi Disarankan Gunakan Strategi Total Football Saat Debat Lawan Prabowo
Joko Widodo (Jokowi) disarankan agar tidak ragu menyerang balik pernyataan dari calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (petahana) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) disarankan agar tidak ragu menyerang balik pernyataan dari calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Publik menginginkan debat antar calon presiden pada 17 Februari mendatang lebih menarik dari debat sebelumnya.
Jokowi diharapkan tampil lebih orisinal dan tidak ragu untuk menyerang balik.
Hal itu disampaikan pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Adi Prayitno.
Baca: Priyo Sebut Titiek Soeharto Cocok Jadi Mentan Ataupun Ibu Negara Jika Prabowo Terpilih Jadi Presiden
Menurut Adi, Jokowi tak perlu takut elektabilitasnya menurun gara-gara menyerang balik pasangan rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Karena inilah sebenarnya yang dinanti oleh swing voter maupun undicided vote, bukan sesuatu yang dibuat-buat,” ucap Adi saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (6/2/2019).
Baca: 4 Fakta Penangkapan Model Video Klip Reva Alexa karena Kasus Narkoba, Polisi Masih Buru Bandar Sabu
Jokowi, kata Adi, tinggal fokus dengan apa yang sudah dilakukan selama empat tahun memimpin pemerintahan.
Adi menyarankan Jokowi fokus pada infratruktur dan program di debat kedua.
"Jadi infrastruktur ini Jokowi banget, karena satu-satunya yang paling nampak dan paling dirasakan secara langsung oleh rakyat adalah infrastruktur," imbuh Adi.
Ia menyebut masyarakat sudah tak lagi mengeluh soal macet saat mudik. Jawa atau non-Jawa, pembangunannya sama-sama masif.
Baca: Polisi Telusuri Penyebab Pecahnya Kaca Pengadilan Negeri Depok
Berdampak pada pengiriman barang dan jasa yang semakin lancar.
"Kan itu berarti nyata,” ucapnya.
Jokowi, kata Adi, tak perlu takut rivalnya akan mengaitkannya dengan utang Negara.
Sebab utang ini terukur dan bisa dipertanggungjawabkan.
Yakni, untuk pembangunan negara.
“Dan ingat, infrastruktur ini Jokowi banget," kata Adi.
Materi lain yang dinilai akan menarik dan rawan menjadi amunisi pasangan calon nomor 02, adalah pangan.
Yakni, isu soal impor pangan.
“Kenapa diserang di impor, karena di tengah surplus katanya begitu beras yang banyak masih impor saja,” katanya.
Dalam hal ini, Jokowi harus mampu menjelaskan dengan baik kenapa Indonesia harus impor.
Ini yang kemudian jawabannya harus diracik oleh Jokowi.
Selain impor, kenaikan BBM dan tarif dasar listrik juga akan menjadi bahan serangan kubu Prabowo-Sandi.
“Tinggal disiapkan saja basis argumennya. Misalnya, mencabut subsidi tujuannya untuk mengubah mental, model dan gaya hidup masyarakat yang sangat tergantung dengan subsidi. Biar masyarakat kita ke depan itu mandiri, independen dan tidak tergantung pada subsidi seperti negara-negara maju lainnya. Apalagi subsidi itu seringkali tidak tepat sasaran,” tuturnya.
“Harus total football. Menyerang, bertahan, dan jangan ragu untuk menyerang balik,” imbuh Adi.