Kata OSO Soal Perang Total yang Digaungkan Moeldoko di Pilpres 2019
Perang total yang dimaksud yakni mengerahkan segala upaya dan sumber daya dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan itu
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan bahwa istilah perang total yang digaungkan ketua harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko dalam Pemilu Presiden 2019 merupakan hal biasa. Istilah tersebut merupakan istilah militer dalam menghadapi pertempuran.
"Ya itu, perang total dalam pertempuran, biasa pak Moeldoko, dia kan (mantan) tentara," kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (14/262019).
Perang total yang dimaksud yakni mengerahkan segala upaya dan sumber daya dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan itu. Sehingga target kemenangan dapat tercapai.
"Yang ingin dicapai kemenangan bukan kekalahan ya. targetnya untuk menang 01 menang," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Moeldoko mendeklarasikan perang total jelang dua bulan pemilihan presiden 2019.
Baca: OSO: Sudah Sepantasnya Kita Berdoa Untuk Kesembuhan Ani Yudhoyono
Moeldoko mengatakan, TKN akan habis-habisan memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf. Mantan Panglima TNI ini, mengistilahkan dengan perang total. "Saat ini kita menyebutnya dengan istilah dengan perang total," ujar Moeldoko di Markas TKN, High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).
Moeldoko menerangkan, timses Jokowi-Ma'ruf telah mengenali titik pusat dari kekuatan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Moeldoko menyinggung soal strategi militer Center of Gravity (CoG).
Dalam dunia militer, CoG dipopulerkan oleh seorang tentara Prusia dan intelektual, Carl von Clausewitz. CoG adalah titik pusat dari kekuatan lawan untuk kemudian bisa secara efektif dan efisien mengerahkan kemampuannya untuk bisa memenangkan peperangan.
"Kita sudah memiliki Center of Gravity itu sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali Center of Gravity itu," tutur Moeldoko.
Moeldoko memastikan, strategi pemenangan TKN Jokowi-Ma'ruf yang digunakan tak akan menyontoh konsep dari BPN. "Jadi yang kita lakukan adalah betul-betul sesuatu yang baru dan kita tidak mau mengikuti, apalagi fotocopy," kata Moeldoko.
Moeldoko meyakini strategi yang diterapkan akan berjalan baik di lapangan. Strategi juga terkontrol, karena akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui perkembangan dari waktu ke waktu. Semua unsur atau komponen dari TKN akan dikerahkan. Dari relawan hingga calon anggota legislatif dari partai koalisi Indonesia kerja.
"Semua kekuatan-kekuatan yang terinventarisasi, bukan lagi potensi. Kita kenali semua target-target. Kita kenali strategi yang kita terapkan dengan isu lokal, tidak harus terkonsentrasi tapi karakteristik daerah memiliki karakter yang berbeda," imbuh Moeldoko. "Itulah kira-kira yang kita lakukan, kita tidak bicara perang taktis karena itu bagian yang saya sembunyikan," sambungnya.