BPN: Prabowo Gregetan Karena Cium Ada Operasi Politik Uang
Priyo membantah bila pernyataan Prabowo tersebut dinilai menghalalkan politik uang.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso ikut berkomentar soal pernyataan capres 02 Prabowo Subianto di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (13/2) kemarin. Saat itu Prabowo bilang kepada warga di sana untuk terima saja bila ada pihak yang bagi-bagi uang.
Menanggapinya, Priyo menyebut pernyataan capresnya itu adalah bentuk dari kegusaran terhadap besarnya kemungkinan politik uang di Pemilu tahun ini.
Priyo membantah bila pernyataan Prabowo tersebut dinilai menghalalkan politik uang.
"Inikan sebenarnya, pernyataan Prabowo yang sudah gregetan, beliau yang sudah nggak ketulungan terhadap kemungkinan adanya atau massivenya money politic," kata Priyo di KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2019).
Priyo meluruskan, Prabowo dalam pernyataannya bermaksud mengatakan bila ada operasi khusus bagi-bagi duit dari pihak tertentu, supaya masyarakat menerima saja tapi urusan pilih memilih harus sesuai hati nurani masing-masing.
Baca: Upaya Pembuktian Kasus Korupsi Investasi Pertamina, Jaksa Hanya Hadirkan Akuntan Umum
"Karena pak Prabowo geregetan, ya susah manakala ada orang ada operasi khusus yang kasih duit dengan serangan fajar, serangan petang, serangan tengah hari, ya sudah terima saja. Tetapi, kalau memilih ya tergantung hati nurani," jelasnya.
Jika ada tudingan Prabowo melegalkan cara tersebut, Priyo membantah. Menurutnya, apa yang terjadi adalah sebaliknya. Prabowo dan kubu BPN melarang keras tindakan itu.
Sebelumnya, Capres 02 Prabowo Subianto dalam pidatonya di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (13/2) kemarin, mengatakan jika ada pihak yang bagi-bagi uang alias money politic agar tidak menolaknya.
"Kalau ada yang bagi-bagi uang dan bagi-bagi macem-macem, terima saja," kata Prabowo, Rabu (13/2/2019).
Sebab menurutnya, uang yang dibagi-bagikan itu adalah uang masyarakat Indonesia.
"Karena itu, uang kalian semua, itu uang rakyat Indonesia, tidak usah terlalu utang budi, utang budinya pada rakyatmu sendiri. Siapapun yang bagi uang terima dengan baik, datang ke tempat pemungutan suara TPS, nyoblos sesuai hati nurani," ungkapnya.