Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Nilai Pernyataan Jokowi soal Prabowo Kuasai Lahan Bukan Serangan Personal

"Tentu saja pernyataan itu tidak dapat dikategorikan sebagai serangan terhadap personal," kata Ray Rangkuti

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Pengamat Nilai Pernyataan Jokowi soal Prabowo Kuasai Lahan Bukan Serangan Personal
Kolase TribunStyle sumber Kompas.com
Pada Debat Capres 2019, Prabowo dinilai lebih tenang dibanding debat perdana tapi ... 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai Calon Presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi tidak sedang menyerang personal rivalnya, capres Prabowo Subianto terkait penguasaan lahan ratusan ribu hektar saat debat kedua capres, Minggu (17/2/2019) malam.

"Tentu saja pernyataan itu tidak dapat dikategorikan sebagai serangan terhadap personal. Memiliki lahan sebesar itu apalagi dengan status HGU jelas merupakan masalah publik. Dan berkebetulan sang pengelola merupakan salah satu calon presiden Indonesia," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Selasa (19/2/2019).

Baca: Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu karena Diduga Sampaikan Kebohongan Publik Saat Debat

Menurut Ray Rangkuti, BPN Prabowo - Sandi tidak perlu terlalu merisaukan hal ini jika sejak dari awal mereka memang melakukan langkah-langkah antisipasi.

Karena lanjut dia, di dalam diri seseorang yang terlibat dalam pencapresan, apa yang dianggap sebelumnya merupakan wilayah privat dengan sendirinya bisa menjadi wilayah publik.

"Soal kesehatan, kekayaan, kecerdasan, moralitas, tingkah laku, dan sebagainya yang selama ini dilihat sebagai wilayah private akan menjadi masalah publik ketika yang bersangkutan jadi calon presiden," jelas Ray Rangkuti.

Sekalipun begitu, kata dia, bukan berarti seluruh wilayah privat sang calon merupakan masalah publik.

Berita Rekomendasi

Untuk itu imbuh dia, BPN sebaiknya melakukan evaluasi terhadap kinerja mereka berkaitan dengan dua kali debat yang sudah dilakukan.

"Secara umum dapat dilihat bahwa kinerja mereka tidak terlalu baik," papar Ray Rangkuti.

Belum lagi kata dia, BPN tidak menggali isu baru, data baru, pendekatan baru, persoalan baru, dan tentu saja teknik debat baru untuk mempersiapkan Prabowo dalam debat.

Daripada meributkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan substansi debat, dia berpesan, sebaiknya BPN melakukan evaluasi terhadap kinerja mereka dalam menghadapi debat Capres.

Apalagi masih ada tiga kali debat yang akan dilakukan di depan.

Baca: Hanafi Sebut Kesalahan Data Jokowi dalam Debat Bisa Digugat

Dia memberikan catatan penting untuk BPN, agar jangan terlena dengan isu earphone, contekan, bocoran soal, dan sebagainya.

"Itu justru memperlihatkan sikap yang tidak elok. Kata terbaik adalah melakukan persiapan dengan sebaik mungkin sehingga poin debat juga dapat diraih sebanyak mungkin," pesannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas