Emak-emak Ditahan Polisi Gara-gara Kampanye Hitam, Begini Kondisi Kediamannya
Berdasarkan keterangannya, sang ayah tidak berada di rumah dan dirinya tak mengetahui keberadaan sang ayah.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - IP (45), merupakan salah satu dari tiga ibu-ibu yang diamankan kepolisian terkait kasus kampanye hitam terhadap paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Pasca ditahan oleh kepolisian, Tribunnews.com mencoba menyambangi kediaman yang bersangkutan, Rabu (27/2/2019).
Adapun kediamannya tak terlalu jauh dari Stasiun Cikampek berada, hanya sekitar 1.9 kilometer.
Nantinya akan ada jalan dimana kita harus menyeberangi rel kereta api. Berjalan sekira 800 meter, akan ada gang kecil di kiri jalan dimana rumah IP berada.
Kondisi di kediaman tetangga sekitar IP nampak lengang dan kosong.
Jarum jam menunjuk pukul 14.00 WIB ketika Tribunnews.com menyambangi rumah tersebut.
Rumah itu memiliki sedikit halaman yang ditumbuhi rumput-rumput liar.
Dibangun diatas pondasi bebatuan, rumah itu dihiasi cat warna pink dengan keramik merah menghiasi lantainya.
Di bagian teras, seolah-olah nampak tertutup dari pandangan tetangga.
Hal itu lantaran adanya triplek putih yang telah dicoret-coret serta kerai bambu yang menutupinya.
Sementara itu, di bagian atas kerai, terlihat banner dari paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Banner yang berbentuk persegi panjang itu memperlihatkan foto Prabowo-Sandi dan bertuliskan 'Posko Pemenangan Garuda Merah'.
Baca: Yel Tjahjo Kumolo Beri Semangat Kades untuk Kelola Dana Desa Secara Baik, Bukan Kampanye
Pantauan Tribunnews.com, di belakang kerai tersebut terdapat sejumlah pakaian, handuk, hingga sajadah yang tengah dijemur.
Adapula etalase kaca yang nampak kosong. Berdasarkan informasi, etalase tersebut digunakan IP untuk berjualan nasi uduk dalam kesehariannya.
Selain itu, dua buah galon air mineral juga nampak diletakkan dekat pintu masuk rumah yang beralamatkan di Kampung Kalioyod, RT 02 RW 03, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Karawang, Jawa Barat itu.
Pintu rumah tersebut tampak terbuka, terlihat sepatu kets warna biru dengan kaos kaki hitam dipinggir pintu.
Tribunnews.com coba melongok ke dalam, melihat sejumlah foto keluarga yang dipajang di dinding ruang tamu tersebut.
Ruang tamu tersebut sedikit tampak kosong dengan tidak adanya furniture.
Kemudian keluarlah seorang remaja pria yang mengenakan seragam sekolah. Ternyata, ia adalah salah satu putra IP.
Berdasarkan keterangannya, sang ayah tidak berada di rumah dan dirinya tak mengetahui keberadaan sang ayah.
Ia hanya mengatakan ibunya berada di Polres Karawang.
"Nggak ada orang dirumah. Nggak tahu (ayah dimana), ibu masih di Polres," ujarnya.
Namun, saat Tribunnews.com mencoba menggali lebih dalam terkait perasaan dirinya karena sang ibu ditahan, pria berambut keriting ini menolak berbicara.
Ia nampak menolak pembicaraan lebih lanjut dengan mengatakan tidak tahu berkali-kali.
"Tidak tahu apa-apa. Tidak tahu. Tidak tahu. Maaf ya," kata dia.
Setelahnya, ia kembali masuk ke dalam rumah, dengan membiarkan pintu dalam kondisi terbuka lebar.