PSI Sebut Visi Misi Jokowi Bentuk Optimisme Memetik Bonus Demografi
Juru bicara PSI, Dedek Prayudi, memandang visi misi Capres 01, Joko Widodo sebagai bentuk optimisme dalam menyambut peluang bonus demografi.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara PSI, Dedek Prayudi, memandang visi misi Capres 01, Joko Widodo sebagai bentuk optimisme dalam menyambut peluang bonus demografi.
Visi misi tersebut dipaparkan Jokowi di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Minggu (24/2/2019) dalam sebuah acara bertajuk 'Konvensi Rakyat'.
"Sebagai demografer, saya bangga sekali Pak Jokowi paham betul akan tantangan di era Bonus Demografi, dan itu tertuang secara komprehensif di dalam visi misi yang disampaikan kemarin," katanya seperti dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Eabu (27/2/2019).
Baca: Jokowi Minta Warga NU Perangi Fitnah yang Serang Dirinya
Mantan peneliti kebijakan United Nations Population Fund tersebut pun menjelaskan, setidaknya ada lima poin dari visi misi yang dipaparkan Jokowi bisa menjawab dua tantangan fundamental bonus demografi.
Di antaranya pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan pemuda.
"Pertama, Kartu Indonesia Pintar hingga bangku kuliah. Kedua, Peningkatan kualitas pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan expansi badan-badan pelatihan. Ketiga, Expansi, revitalisasi dan penguatan sentra-sentra digital dan membangun pembangunan SDM digital," jelas Dedek.
Juru kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin ini pun menilai tiga poin tersebut tergabung di dalam rangkaian skema pemberdayaan pemuda.
Baca: Survei: Jerman Paling Beruntung Dengan Pemberlakuan Mata Uang Euro
"Tiga program tersebut akan mendorong peningkatan kualitas SDM pemuda kita, agar siap pakai, sesuai kebutuhan jaman dan kompetitif," ujar Dedek.
Mengenai pemberdayaan perempuan, Dedek menyinggung dua program unggulan Capres 01 tersebut.
"Program 'childcare' atau penitipan dan pengasuhan anak secara masif juga akan mendorong kesetaraan kesempatan kerja antara perempuan dan laki-laki. Disamping, program-program modal usaha bagi perempuan seperti Mekar akan dilipatkandakan jumlah penerimanya," kata Dedek.
Baca: KPU Selidiki Kekeliruan NIK pada KTP-el WNA Tiongkok
"Tentu pidato politik substantif dan penuh dengan gagasan konkrit ini membuat orasi-orasi berapi-api kubu sebelah jadi terdengar minim substansi, jadul dan mengambang nggak jelas," tambah Dedek.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.