Bila Terpilih Prabowo Akan Kurangi Kunjungan Kerja ke Luar Negeri
Calon Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk mengelola keuangan negara dengan baik bila terpilih sebagai Presiden pada Pemilu 17 April mendatang.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
![Bila Terpilih Prabowo Akan Kurangi Kunjungan Kerja ke Luar Negeri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/prabowo-subianto-nih7.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk mengelola keuangan negara dengan baik bila terpilih sebagai Presiden pada Pemilu 17 April mendatang.
Satu di antaranya dengan mengurangi pemborosan anggaran untuk biaya kunjungan kerja ke luar negeri.
"Kita harus kurangi pemborosan saya sudah umumkan di mana-mana InsyaAllah kalau saya dapat mandat dari rakyat, maaf saya akan kurangi anggaran-anggaran untuk jalan-jalan, keluar negeri akan saya kurangi," kata Prabowo dalam acara dialog bersama Komunitas Kesehatan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis, (28/2/2019).
Mantan Panglima Kostrad itu mengaku sudah menerapkan budaya hemat kepada para kader atau politikus dari Partai Gerindra.
Baca: Advokat Lucas Bantah Rekaman Sadapan KPK
Ia melarang anggota DPR atau DPRD dari Gerindra kunker keluar negeri.
"Satu saat ini saya cerita saya bikin peraturan di Gerindra anggota legislatif Gerindra tidak boleh ke luar negeri harus ke kabupaten harus ke kecamatan dan desa-desa," katanya.
Prabowo tidak menampik bahwa aturan tersebut sulit diterapkan.
Ia menceritakan pengalamannya saat didatangi dua anggota DPRD fraksi Gerindra.
Kedatangan mereka menurut Prabowo untuk meminta dispensasi studi banding ke luar negeri.
Alasan kedua orang itu belum pernah ke luar negeri.
Baca: Syarat Wajib SBMPTN 2019, Pendaftaran UTBK Dibuka Besok 1 Maret 2019, Simak Jadwal dan Tahapannya
"Pemimpin Indonesia kadang-kadang terlalu kasihan sudah dikasih kebijakan tapi bagaimana kasihan juga, jadi saya bilang (tanya) begini, ini sudah keputusan DPRD seluruhnya? Ya sudah. Saya kasih jarang-jarang saya kasih dispensasi," katanya.
Prabowo mengatakan untuk menghemat anggaran maka para pejabat harus mengubah gaya hidup konsumtif.
Perjalanan ke luar negeri tersebut menurut Prabowo bisa menelan biaya samapi Rp 20 triliun.
"Yang heran saya yang anggota-anggotanya sangat sudah sering keluar negeri, (tapi) masih minta keluar negeri jadi hanya sebagai bagian," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.