Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analisis Debat Cawapres Maruf Amin dan Sandiaga Uno Dinilai Bak Film Drama Misteri

Debat cawapres Maruf Amin dan Sandiaga Uno dianalogikan bak film drama misteri, berikut analisisnya.

Editor: tribunjakarta.com
zoom-in Analisis Debat Cawapres Maruf Amin dan Sandiaga Uno Dinilai Bak Film Drama Misteri
Kompas.com/ GARRY ANDREW LOTULUNG
Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin berjabat tangan dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya 

TRIBUNNEWS.COM - Debat cawapres antara Maaruf Amin dan Sandiaga Uno telah selesai dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Kedua cawapres tersebut membahas tema mengenai pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan kebudayaan.

Dalam debat cawapres kali ini, terdapat berbagai istilah yang dilontarkan Maruf Amin hingga aksi Sandiaga Uno.

Istilah-istilah yang dilontarkan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin sempat membuat terenyak.

Selain itu, terdapat entakan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno di penutup debat.

Satu diantara istilah yang dilontarkan Maruf Amin di debat cawapres yakni 10 years challenge yang diulang beberapa kali.

Maruf Amin menggunakan istilah yang sempat populer pada Januari 2019 ini saat menyinggung soal riset yang penting untuk membuat perubahan 10 tahun mendatang.

Berita Rekomendasi

Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menyatakan, lontaran 10 years challenge tersebut mengartikan jika Maaruf Amin menargetkan kalangan milenial.

Secara umum, Arya mengatakan, Ma'ruf cukup bisa mengambil momentum, dengan membalikkan anggapan publik terhadap kemampuannya.

"Pak Ma'ruf menurut saya bisa membalikkan keadaan, membuktikan bahwa dia mampu. Membuktikan bahwa apa yang dianggap orang selama ini tidak benar soal kemampuannya," imbuh pengamat politik dilansir dari Kompas.com.

Baca Selanjutnya>>>

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas