Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gagasan Ma’ruf Amin Optimalkan Budaya Indonesia Dinilai Tepat

Gagasan kiai Ma'ruf dinilai menarik karena membangun kebudayaan bangsa dengan tidak meninggalkan kearifan lokal.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Gagasan Ma’ruf Amin Optimalkan Budaya Indonesia Dinilai Tepat
Kompas TV
Maruf Amin menjawab pertanyaan dari Sandiaga Uno dalam Debat Cawapres 2019 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Peneliti Puslit Masyarakat dan Budaya LIPI Ibnu Nadzir Daraini menilai pernyataan cawapres nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin soal kebudayaan lokal seperti Pela Gandong dan Rumah Betang dapat membangun jati diri bangsa dalam rangka membangun toleransi, dan gotong royong.

Gagasan kiai Ma'ruf dinilai menarik karena membangun kebudayaan bangsa dengan tidak meninggalkan kearifan lokal.

“Pernyataan Ma’ruf cukup menarik, saya tidak mengira Ma’ruf punya bayangan untuk mengangkat kebudayaan lokal ke tingkat nasional sebagai kepribadian bangsa,” kata Ibnu, Senin (18/3/2019) dikutip Antara.

Selain itu pernyataan Ma’ruf terkait strategi memajukan kebudayaan, strategi tersebut lahir dari Kongres Kebudayaan yang diselenggarakan pada Desember 2018.

Strategi tersebut akan dioptimalkan agar kebudayaan Indonesia tidak mengalami diskontinuitas.

Baca: Jawab Kartu Sandiaga, TKN: Kartu Jokowi Efektif dan Solutif

Pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf mengusulkan adanya konservasi budaya, pelestarian budaya dan globalisasi budaya ke dunia luar agar lebih terkenal.

Selain itu mereka juga menawarkan adanya dana abadi untuk bidang kebudayaan.

BERITA TERKAIT

Sementara itu, Sandiaga Uno dinilai hanya berkutat pada ekonomi kreatif dan pariwisata.

Sandiaga mengajak pihak lain seperti dunia usaha, akademisi untuk mencintai budaya Indonesia sehingga nanti akan muncul peluang ekonomi dari budaya Indonesia.

Ibnu menilai Sandi tidak punya bayangan lain membangun kebudayaan di luar ranah ekonomi kreatif dan pariwisata.

Sandi masih melihat permasalahan sosial dan budaya hanya sebatas menyediakan lapangan pekerjaan.

Dalam debat tersebut, Sandi juga sempat mengangkat soal toleransi, dia menyebutkan Indonesia perlu menjaga Bhinneka Tunggal Ika.

“Hal ini jadi ironis ketika isu tersebut dibahas oleh Sandi, karena baik pada Pilgub DKI sampai kampanye hari ini kubunya kerap menggunakan politik identitas,” kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas