Pasca Debat, Warga Madura Komitmen Dukung Kiai Ma'ruf
Performa apik Cawapres KH Ma'ruf Amin dalam debat ketiga Pilpres 2019 mengubah peta dukungan. Di antaranya, peta dukungan di Madura.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Performa apik Cawapres KH Ma'ruf Amin dalam debat ketiga Pilpres 2019 mengubah peta dukungan.
Di antaranya, peta dukungan di Madura.
Ya, masyarakat Madura yang selama ini klaim pendukung paslon nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga berbalik arah.
Masyarakat Madura yang notabene warga Nahdlatul Ulama menyatakan mendukung paslon 01 terutama Kiai Ma'ruf Amin.
Itu terlihat saat Kiai Ma'ruf menyapa masyarakat Sumenep, Selasa (19/3/2019) siang.
Dalam kunjungannya itu, mantan Rais Aam PBNU disambut ribuan orang. Massa menyambut cawapres Jokowi itu dengan bersholawat.
Usai menyambangi warga Sumenep, Kiai Ma'ruf bergeser ke Pamekasan untuk menghadiri Istighotsah Qubro. Di Pamekasan, puluhan ribu orang pun menanti kehadiran Kiai Ma'ruf.
Baca: Maruf Amin: Korupsi Merusak dan Memiskinkan Rakyat
Putra Kiai Ma'ruf, yakni Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin mengaku lega, dukungan terhadap KMA semakin menguat di Pulau Garam. Menurut Gus Syauqi-panggilan putra Kiai Ma'ruf-dukungan dari masyarakat Madura sangat dibutuhkan mengingat mayoritas warga Madura adalah Nahdliyin.
"Alhamdulillah, warga NU di Madura semakin mantap mendukung 01. Dan, sudah seharusnya warga NU mendukung orang NU," tutur Gus Syauqi.
Menguatnya dukungan terhadap Kiai Ma'ruf, lanjut putra kelima Kiai Ma'ruf ini, setelah debat cawapres, Minggu 17 Maret lalu. Ya, diluar dugaan KMA tampil memukau.
"Kita sebagai orang NU tidak boleh meragukan kapasitas dan kualitas para ulama dan kiai. Yakinlah mereka mampu," tandasnya.
Direktur Master C19 Portal KMA Doddy Dwi Nugroho menambahkan, bukan hanya di Madura dukungan terhadap Kiai Ma'ruf menguat. "Kami yakin, di sejumlah daerah pun sama," ungkapnya.
Itu karena, lanjut Doddy, selama ini banyak orang yang meragukan kapasitas KMA dalam mengurus negara.
Dan, dari debat kemarin masyarakat akhirnya tahu bahwa Kiai sangat mumpuni.
"Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa KMA itu ulama yang bisanya mengurua umat. Dan, Alhamdulillah sekarang masyarakat sudah tahu kalau KMA juga cakap menjadi umara," pungkas Doddy