Sandiaga Uno Bertekad Buyback Saham Indosat Guna Mendukung Sistem Integrasi Single Identity Number
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno bertekad membeli kembali saham Indosat yang saat ini dikuasai perusahaan telekomunikasi Qatar.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno bertekad membeli kembali saham Indosat yang saat ini dikuasai perusahaan telekomunikasi Qatar.
Menurut Sandiaga perusahaan telekomunikasi Indosat sangat penting untuk penguasaan data, salah satunya data KTP elektronik.
"Sebetulnya ide pak Jokowi untuk mem-buy back indosat itu bagus dan di bawah Prabowo-Sandi akan kita usahakan. Kita bicara dengan Qatar, bagaimana kita kolaborasi indonesia bisa punya kedaulatan datanya sehingga nanti sistem integrasi SIN (single identity number) dengan penggunaan big data itu bisa dikawal dengan perusahaan dan dikontrol oleh perusahaan-perusahaan seperti Telkomsel dan Indosat," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Rabu, (20/3/2019).
Baca: Hasil Survei Litbang Kompas Jadi Bahan Evaluasi Bagi Jokowi
Dengan dibeli kembalinya saham Indosat, Indonesia akan menguasai mayoritas saham dan pusat data informasi kependudukan ada Indonesia.
Dengan seperti itu, selain memiliki kedualatan data, pemerintah juga bisa mengaplikasi banyak program pembangunan dengan merujuk data kependudukan yang ada di perusahaan telekomunikasi.
"Pusat datanya ada di indonesia. Ya harus bikin, dan berupa kolaborasi. Datanya itu kan paling banyak pegang data itu bukan hanya pemerintah saja, dari para pemegang seperti telkomsel gabung sama indosat itu bisa 80 persen ada pelanggan handphon kita. Ya akan kita ajak bergabung, telkomsel kan mayoritasnya Indonesia kalau indosat kan mayoritasnya masih pihak Qatar. Kita mau buy back, sesuai rencanya pak Jokowi namun kunjung terlaksana," katanya.
Baca: Respons KPK Sikapi Pernyataan M Jasin Soal Praktik Jual Beli Jabatan di Kemenag
Dengan seperti itu Sandi mengatakan program penciptaan lapangan kerja dengan strategi big push dapat terlaksana.
Karena industrialisasi lapangan kerja membutuhkan penguasaan data.
Selain strategi membangun ekosistem usaha dengan OKEOCE dan Rumah Siap Kerja.
Baca: Survei Litbang Kompas, Pengamat: Militansi Pendukung Jadi Kunci Naiknya Elektabilitas Prabowo-Sandi
Sebelumnya Pemerintah Indonesia menjual 40 persen saham Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (ST Telemedia) pada 2002 kemudian dijual ke Qatar Telecom.
Jokowi pada Pilpres 2014 lalu berjanji akan membeli kembali saham yang dijual tersebut, namun hingga Pemilu berikutnya belum juga terealisasi.