TKN Jokowi-Ma'ruf: Kubu Prabowo-Sandi Sulit Berkontestasi Program
Hal itu disampaikannya menyikapi maraknya hoaks yang ditujulan ke paslon nomor urut 01.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima, menyebut kubu Prabowo-Sandi sulit bersaing dari segi program untuk meningkatkan elektabilitas pasangan calon jelang Pilpres 2019.
Hal itu disampaikannya menyikapi maraknya hoaks yang ditujulan ke paslon nomor urut 01.
"Kubu sebelah sudah terlalu sulit untuk berkontestasi program, terlalu berat untuk dilawan hasil sukses Pak Jokowi," ujar Aria Bima di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019).
Politikus PDI Perjuangan ini menuding, turunnnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin pada Februari 2019 dikarenakan hoaks.
Beberapa di antaranya berita hoaks yang sempat viral yakni penghapusan pendidikan agama, legalisasi LGBT, dan munculnya kondom berlogo paslon 01 tersebut.
"Karena saya melihat ada suatu cara melawan sekeras mungkin, kalau itu (berita hoaks) disikapi dengan cara hukum pasti akan mengarah kepada bentuk kriminalisasi atau otoritarian dari penguasa yang ada," jelas Aria Bima.
Baca: Tim Prabowo-Sandi Minta Bawaslu Proaktif Usut Ceramah NU Jadi Fosil
Guna menangkal hoaks yang ditujukan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin, TKN akan menyampaikan ke masyarakat bahwa berita-berita tersebut tidak benar.
Terlebih, dalam kampanye terbuka yang akan dilaksanakan pada 24 Maret hingga 13 April mendatang.
"Kalau perlu dalam iklan-iklan kampanye besok akan kami sampaikan mana-mana saja yang hoaks, tidak hanya menyampaikan keberhasilan untuk para calon pemilih," ungkap Aria Bima.
Ia pun optimistis, paslon Jokowi-Ma'ruf Amin dapat memenangkan Pilpres 2019.
Dengan meraih suara di atas 50 persen, guna mengunci kemenangan dalam pesta demokrasi 17 April nanti.