Prabowo-Sandi akan Evaluasi Kebijaan Bebas Visa, Ini Alasannya
Mayjen Purnawirawan Asril Tanjung mengatakan kebijakan bebas visa yang tujuannya untuk menarik wisatawan tersebut tidak efektif.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan mengevaluasi kebijakan bebas visa yang kini berlaku bagi 169 negara.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mayjen Purnawirawan Asril Tanjung mengatakan kebijakan bebas visa yang tujuannya untuk menarik wisatawan tersebut tidak efektif.
Wisatawan yang datang ke Indonesia tidak meningkat secara signifikan. Malah kebijakan bebas visa tersebut sering disalahgunakan olah orang asing yang datang ke Indonesia
“Ini akan menyangkut bidang pertahanan juga. Kalau visanya jalan-jalan ya jangan untuk bekerja, itu bisa jadi kerawanan,” kata Asril di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Wakil Ketua Komisi I DPR RI tersebut mensinyalir adanya penyalahgunaan izin kunjungan, karena bebas visa tersebut.
Warga negara asing memanfaatkan kebijakan bebas visa untuk bekerja. Namun saat kasus tersebut muncul ke publik, pihak berwenang saling lempar tanggungjawab.
“Ini yang kita sesalkan. Yang mengawasi siapa? Mudah-mudahan masyarakat mau proaktif membantu," katanya.
Menurutnya Prabowo-Sandi bertekad mengevaluasi kebijakan bebas visa terhaap 169 negara tersebut. Pemberlakukan bebas visa akan diterapkan secara selektif dengan pertimbangan kesetaraan dan hubungan antar negara.
“Karena ini internasional. Kalau kita enggak ngasih nanti mereka enggak ngasih juga (bebas visa). Tapi tetap harus menjunjung kesetaraan dan saling menguntungkan. Akan kita seleksi lagi, tidak semua bebas visa menguntungkan,” tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi menandatangani kebijakan bebas visa bagi 169 negara paa 2016 lalu. Kebijakan tersebut sempat mendapatkan protes sejumlah anggota DPR.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.