Prabowo Sebut Nama Menteri saat Kampanye, Apa Kata Peneliti LIPI?
Buat yang disebut, akan merasa terhormat, dan ia akan bekerja keras untuk berjuang demi Prabowo.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego mengapresiasi keberanian calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto memperkenalkan kandidat Menteri, saat kampanye di Bandung, Jawa Barat.
"Bagus kalau Prabowo sudah berani menyebut anggota Kabinet Bayangannye. Maklum, di sini kan belum biasa," ujar Indria Samego yang juga anggota Dewan Pakar The Habibie Center ini kepada Tribunnews.com, Minggu (31/3/2019).
Keuntungan dan kerugian dari penyebutan nama-nama kandidat Menteri tersebut, imbuh Indria Samego, tentu ada.
Buat yang disebut, imbuh dia, akan merasa terhormat, dan ia akan bekerja keras untuk berjuang demi Prabowo.
Baca: Sandiaga Uno Ajak Al Ghazali Saat Menyapa Para Relawan dan Simpatisan di Surabaya
"Masalahnya, menonjolkan seseorang, akan menghilangkan orang lain. Saya yakin, semangat mereka akan hilang begitu tidak disebut namanya dalam Kabinet bayangan," tegasnya.
Prabowo menyebutkan sejumlah nama yang dinilainya layak menjadi calon menteri di kabinetnya jika terpilih pada Pilpres 2019.
Nama-nama tersebut adalah:
1. Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
2. Presiden PKS Sohibul Iman
3. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan
4. Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
5. Sekjen PAN Eddy Soeparno
6. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dan
7. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Nama-nama ini diperkenalkan Prabowo saat berkampanye di Lapangan Sidolig, KotaBandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019).
Prabowo menyebutkan, Sohibul Iman merupakan lulusan S3 ilmu industri dari salah satu universitas di Jepang dan layak menggawangi bidang tersebut, sedangkan Eddy Soeparno sebagai ahli keuangan.
Sementara itu, Zulkifli Hasan dan Ahmad Heryawan disebut pantas menjadi menteri karena pernah duduk di pemerintahan pusat maupun daerah. Begitu pula Hinca Panjaitan.
"Pak Hinca itu koboi dari Sumatera Utara. Jadi jangan beli kucing dalam karung, saya tidak rela rakyat saya seperti ini. Negara kita akan kuat kalau rakyat sejahtera, rakyat sejahtera kalau uangnya di Indonesia tidak keluar terus," ungkap Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Kamis lalu.