Ini Lima Indikator Kemenangan Jokowi-Ma'ruf versi Indo Barometer
Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli mengatakan ada lima indikator kemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei di bulan Maret terkait elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung di Pemilihan Presiden 2019.
Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli mengatakan ada lima indikator kemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Indikator pertama, mayoritas publik Indonesia puas sebagai petahana. Kedua, penilaian kualitas personal Jokowi lebih baik daripada Prabowo.
Ketiga, program tiga kartu baru Jokowi sangat disukai masyarakat. Keempat, mayoritas pemilih menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam dibanding Prabowo, termasuk di kalangan santri.
Kelima, keunggulan Jokowi-Amin merata di berbagai segmen penting pemilih, seperti jenis kelamin, desa kota, pulau, agama, usia, pendidikan.
"Untuk indikator pertama, sebesar 64,4 persen mayoritas masyarakat puas terhadap kinerja Joko
Widodo sebagai presiden dan yang tidak puas sebesar 31,6 persen," kata Rusli saat memaparkan hasil survei Indo Barometer, di Hotel Century Park, Selasa (2/4/2019).
Kedua, penilaian kualitas personal Jokowi lebih baik daripada Prabowo.
Ada dua aspek kualitas yang dinilai yakni aspek kepribadian dan kemampuan.
"Jokowi lebih unggul dalam sejumlah aspek kepribadian, yakni berpengalaman sebesar 88,3 persen, perhatian dan dekat dengan rakyat sebesar 86,2 persen, pintar atau intelektual sebesar 84,4 persen, mampu memimpin sebesar 77,7 persen, Islami atau taat beragama sebesar 74,5 persen, dan jujur, bersih dari korupsi sebesar 67,8 persen," jelasnya.
"Sedangkan Prabowo lebih unggul dalam aspek tegas sebesar 83,2 persen, dan berwibawa sebagai pemimpin sebesar 79,9 persen," imbuhnya.
Baca: FSP LEM SPSI DKI Jakarta Dukung TNI-Polri Sajikan Pemilu Damai
Ketiga, data survei menunjukkan, program tiga kartu baru Jokowi yang disampaikan saat kampanye disambut positif oleh masyarakat.
Tiga program kartu tersebut yaitu, Kartu Sembako Murah (KSM), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan Kartu Pra Kerja (KPK).
"Program-program tersebut disukai masyarakat di atas 85 persen," katanya.
Keempat, mayoritas responden muslim Indonesia menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam dibanding Prabowo.
'Sebesar 45,5 persen responden Islam menyatakan paling terwakili oleh Joko Widodo, sedangkan 30 persen responden Islam merasa paling diwakili oleh Prabowo Subianto. Sementara responden Islam yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 24,5 persen," terangnya.
Kelima, jika dibandingkan dengan Prabowo, keunggulan dukungan terhadap Jokowi merata di berbagai segmen penting pemilih seperti jenis kelamin, desa-kota, pulau, agama, usia, pendidikan, profesi, parpol pendukung koalisi.
Lima indikator di atas, jika ditambah masih jauh selisih paslon 01 dan 02 menurut survei nasional Februari dan Maret 2019, merupakan penanda kuat kemenangan pasangan Jokowi-Amin.
"Namun kemenangan itu akan batal jika pendukung Jokowi-Amin golputnya mencapai 40 persen, sementara pendukung Prabowo-Subianto tidak ada yang golput," pungkasnya.
Untuk diketahui, jumlah sampel pada survei sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling.
Survei dilakukan di seluruh Provinsi di Indonesia, yang meliputi 34 Provinsi, pada tanggal 15-21 Maret 2019.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, serta responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.