Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK -- Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin mengandalkan peran tokoh masyarakat dari tuan guru dan organisasi masyarakat Islam untuk meraih kemenangan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) kalah suara dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di NTB pada pemilihan presiden 2014. Jokowi-JK hanya memperoleh 27,54 persen suara, sementara Prabowo-Hatta 72,45 persen.

Maruf tidak ingin pasangan calon presiden 01 mengulang kekalahan di NTB lima tahun lalu. Kekalahan 2014, menurut Maruf, karena sejumlah faktor. Yakni, lantaran tidak adanya konsolidasi dari tokoh-tokoh masyarakat di NTB.

"Sekarang ini banyak tokoh-tokoh, Tuan Guru, sudah menyatu semua, partai pendukung juga sudah besar, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai suatu kekuatan besar berada di sini. Jadi optimisme tinggi," kata Ma'ruf di Lombok, NTB, Selasa (2/4/2019).

Baca: Jelang Pencoblosan, JARI 98 Konsolidasi Pemenangan Jokowi-Maruf Amin

Maruf berujar, kekuatan para tokoh masyarakat dari Tuan Guru, kemudian kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) serta Nahdlatul Wathan (NW) telah berpihak kepadanya. Sehingga kemenangan itu bisa diraih.

"Potensi itu ada di Tuan Guru, ada NU, ada NW, itu semua berada di 01, yang punya basis ini ada di sini," kata Maruf.

Selama kampanye di Lombok, Maruf didampingi oleh istrinya, Wury Estu Handayani. Mereka disambut oleh para ulama Lombok, yang di antaranya Tuan Guru Makrif Makmun, yang juga Rais Syurya PCNU, Lombok Tengah. Turut mendampingi juga Sekjen PBNU, Helmy Faishal.

"Hari ini saya ada kegiatan kampanye di NTB, di Lombok, mungkin nanti sampai nanti malam," ucap Maruf.

Maruf merasa yakin pasangan calon nomor urut 01, bisa menang disini. Dirinya memasang target sekitar 60 persen untuk NTB. "Jadi kita di NTB ini ingin menang dengan cukup besar. Ya minimal 60 kalau bisa 70 (persen)," kata Maruf.