Presiden Joko "Jokowi" Widodo memiliki kesan ramah dan membumi sebagai kepala negara. Jokowi selalu memiliki cara untuk berdialog bersama masyarakat.

Sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi sudah sering berdiskusi dengan warga dengan cara blusukan, yaitu kunjungan dadakan atau tanpa pemberitahuan. Hasilnya, tentu lebih spontan dan bisa lebih dekat dengan rakyat.

Kebiasaan blusukan, terus dibawa ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta. Hingga kini, dalam jabatannya sebagai orang nomor 1 di Indonesia, Jokowi tetap kerap kali blusukan dan mau berdialog dengan anggota masyarakat. Contohnya, Jokowi hanya diantar oleh sopir saat datang ke Kampung Bahari Tambaklorok, di Kota Semarang, Jawa Tengah di tengah malam untuk berdialog dengan sejumlah nelayan. Momen ini sempat dibahas waktu acara debat calon presiden.

Ketika berdialog, Jokowi juga punya cara tersendiri untuk mencairkan suasana. Saat kunjungan kerja ke daerah, dalam sambutannya Jokowi sering memberikan kuis kepada masyarakat. Kuis Presiden Jokowi ini sangat khas karena jawabannya biasanya sangat mudah dan hadiahnya cukup menarik, yakni sepeda gunung. Tapi, pemberian hadiah sepeda tidak diteruskan Jokowi ketika memasuki masa kampanye Pilpres 2019, ya tak lain karena Jokowi kembali mencalonkan dan menjadi capres nomor urut 01.

Jokowi nampak sering sekali tertawa bersama masyarakat di atas panggung ketika waktunya sesi tanya jawab. Pembawaan Jokowi yang serius tetapi santai tersebut, tentu membuat warga jadi tidak sungkan untuk berbicara atau meminta perhatian dari pemerintah bahkan langsung kepada sang presiden.

Pada sebuah kesempatan, penyanyi cantik bersuara emas Raisa juga berkesempatan mengungkapkan aspirasinya di depan Jokowi, ketika datang ke Istana Negara dalam perayaan Hari Musik Nasional. Tak lupa, setelah menyanyikan satu lagu dan mengutarakan pandangannya tentang musisi nasional, Raisa meminta sepeda kepada Presiden Jokowi. Apa jawaban Jokowi? "Kartu namanya habis, tapi nanti saya kirim sepedanya." Raisa pasti girang mendapatkan sepeda istimewa dari  Presiden.

Ingin ditanya sekaligus didengarkan oleh sang pemimpin, tentu jadi harapan bagi semua. Makanya, pilih pemimpin yang akrab, merakyat, dan mau bertanya sekaligus mendengarkan.