Saiful Mudjani Sebut Tanpa Quick Count akan Muncul Spekulasi Liar Seputar Hasil Pemilu
Saiful Mujani mengatakan bahwa quick count atau hitung cepat pemilu merupakan ilmu pengetahuan yang memberikan banyak sisi positif.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti politik dan kebijakan publik berbasis survei kuantitatif Saiful Mujani mengatakan bahwa quick count atau hitung cepat pemilu merupakan ilmu pengetahuan yang memberikan banyak sisi positif.
Salah satunya, quick count bisa meredam spekulasi liar mengenai hasil pemungutan suara.
"Bila tidak ada quick count, sampai pagi ini kita masih gelap gulita bagaimana perkiraan hasil pemilu. Pasti spekulasi liar bertebaran mengingat Tanah Air kita yang luas dan pemilih yang besar," ujar Saiful dalam keterangan tertulis, Kamis (18/4/2019).
Menurut Saiful, merupakan hal yang alami kalau masyarakat ingin tahu segera hasil pemilu.
Baca: Tanggapi Quick Count & Real Count, Ganjar Pranowo: Tak Ada Lagi 1 atau 2, Kini 3 Persatuan Indonesia
Tanpa adanya quick count, bisa muncul ketidakpastian dan spekulasi yang berujung kekisruhan.
Saiful mengatakan, berkat quick count, publik sudah memiliki informasi yang bisa dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.
Dalam pemilihan presiden kali ini mencatat tingkat partisipasi sekitar 83 persen.
"Melalui exitpoll sebelum quick count dimulai, kita tahu kesaksian warga bahwa hampir semua warga menilai pemilu kita jujur dan adil. Ini legitimasi demokratik atas pemilu kita," kata Saiful yang merupakan pendiri Saiful Mujani Research and Consulting ( SMRC).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.