Ini Jawaban La Nyalla Saat Ditagih Janji Potong Leher karena Prabowo Menang di Madura
La Nyalla Mattalitti angkat bicara terkait komentar politisi Gerindra Khairul Kalam yang menagih janji La Nyalla untuk memotong leher jika Jokowi kala
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti angkat bicara terkait komentar Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam yang menagih janji La Nyalla untuk memotong leher jika Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf kalah di Madura.
Menurut La Nyalla, Khairul Kalam tidak mempunyai kepentingan untuk menagih janjinya karena janji potong leher tersebut ia lontarkan untuk kader-kader dan anggotanya.
"Itu untuk intern kader saya yang di Madura, saya ngomong itu supaya memecut anggota saya agar bekerja keras untuk 01," kata La Nyalla kepada SURYA.co.id pada Sabtu (20/4/2019).
Baca: KPU Bantah Kesalahan Input Data di 9 TPS Menyangkut Pihak Tertentu
Baca: Penjelasan KBRI tentang Teror Bom yang Guncang Sri Lanka dan Ada Tidaknya WNI yang Jadi Korban
Baca: Habib Rizieq Beri Amanat Kepada Prabowo-Sandi dan Partai Pengusung, Begini Isinya
Baca: UPDATE Teror Bom di Sri Lanka: 137 Orang Dipastikan Tewas, Adakah WNI yang Jadi Korban?
"Salah satunya adalah bahasa tantangan kepada meraka. Supaya mereka tahu kalau saya totalitas, tidak main-main," ucapnya.
Ketika La Nyalla sebagai pimpinan menunjukkan kesungguhannya harapannya para kader dan anggotanya juga akan mengikuti langkah tersebut.
"Kalau saya secara khusus menantang orang Madura buat apa? Saya punya kader dan anggota sendiri di Madura. saya juga punya keluarga di madura. Anak saya. Ketua Sapma Pemuda Pancasila Jatim itu juga berdarah Madura," lanjut Ketua Kadin Jatim ini.
La Nyalla menegaskan tantangan potong leher tersebut merupakan bahasa komando pihaknya kepada kader dan anggotanya.
"Yang bukan kader anggota saya, ya tidak perlu ikut komentar,"
Menurut dia Khairul bukan kader, maka ia tidak mempunyai hak untuk menagih janji tersebut.
"Kalau kemarin yang menang 01 bagaimana? Yang mau saya potong lehernya siapa, enak saja," lanjut La Nyalla yang juga Ketua Kadin Jatim ini.
La Nyalla sendiri yakin jika kadernya sudah berjuang keras untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura.
"Perkara yang menang 02, ya itu kehendak Allah, mau apa kita?," ujar La Nyalla.
"Saya juga tidak bisa kalau kalah terus dibilang menang, ya tidak mungkin.
Sama seperti sekarang 01 menang tapi 02 ngotot dilantik kan lucu jadi jangan memaksakan kehendak," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengomentari pernyataan Amien Rais yang ia anggap tidak mempunyai dasar dan bukti yang cukup kuat.