Prabowo Deklarasi Presiden, Ini Jawaban Jokowi
Calon presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi buka suara terkait hasil quick count sejumlah lembaga survei di Pemilu 2019.
Editor: Hasanudin Aco
"Nggak, nggak, nggak panas. Biasa saja. Yang ramai mungkin di medsos saja. Saya lihat kehidupan masyarakat sehari-hari sudah normal. Saya imbau elite politik tidak memanas-manasi. Ini proses pencoblosan sudah selesai," kata Jokowi.
Lantas, apakah polarisasi itu akan menyatu?
"Tentu saja (menyatu) dengan injeksi dari semua pihak terutama politikus, partai, dan elite pemerintah," beber Jokowi.
Jokowi juga memberi pesan terhadap masyarakat Indonesia, baik para pendukungnya maupun yang tidak mendukungnya saat Pilpres 2019.
"Pesan saya masih sama. Ayo kita bangun negara ini bersama-sama. Mari kita berangkulan, bersama membangun negara ini ke arah yang lebih baik," pungkas Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal keinginan dirinya untuk menjalin komunikasi kembali secara langsung dengan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Keinginan tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi saat menjadi narasumber acara iNews Sore, Senin (22/4/2019).
Mulanya pembawa acara mengatakan terkait Jokowi yang mengutus Menteri Koordinator Bidang Kemartiman, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk bertemu dengan Prabowo hingga kini belum ada tanda-tanda sambutan.
Lantas, pembawa acara menanyakan apakah Jokowi akan menempuh cara lain untuk bisa berkomunikasi dengan Prabowo setelah hari pencoblosan telah selesai.
"Bapak mengutus Pak Luhut Binsar Pandjaitan untuk bertemu dengan Pak Prabowo, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda Pak Prabowo bisa dengan Pak Luhut," kata pembawa acara.
"Apakah ada cara lain yang akan bapak tempuh untuk bisa membuka ruang komunikasi dengan Pak Prabowo?" tanyanya.
"Ya, ini kan kita sebetulnya ingin membuka ruang komunikasi," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan komunikasi akan sangat baik dilakukan mengingat Prabowo juga ia anggap sebagai sahabatnya sendiri.
Selain itu, ia beranggapan dengan adanya komunikasi antar kedua capres dapat memberikan edukasi politik kepada masyarakat.