BPN Temukan 9.440 Kesalahan Situng KPU
Relawan IT BPN Prabowo-Sandi menemukan 9.440 kesalahan input di aplikasi Sistem Penghitungan Suara (Situng) KPU.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua belas hari usai pemungutan suara, Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi terus mengumpulkan sejumlah dugaan kecurangan yang terjadi selama penyelenggaraan Pemilu.
Salah satunya kesalahan input Sistem Penghitungan suara (Situng) KPU.
Relawan IT BPN Prabowo-Sandi menemukan 9.440 kesalahan input di aplikasi Sistem Penghitungan Suara (Situng) KPU.
Temuan itu diperoleh dari hasil verifikasi manual di Web Situng KPU dalam tiga terakhir sejak 27 hingga 29 April 2019.
Baca: Real Count KPU, Data 51,83 Persen, Jokowi-Maruf Masih Unggul
Koordinator Relawan IT BPN, Mustofa Nahrawardaya, mengatakan timnya telah meneliti 172.174 TPS dari 404.290 TPS yang sudah masuk ke Web Situng KPU atau sebanyak 42%.
Dari total data TPS yang sudah diverifikasi ditemukan error sebanyak 6%.
“Dalam setiap hari kami menemukan lebih dari 1.000 kesalahan entry. Kesalahan itu meliputi selisih suara, jumlah pemilih melebihi DPT, dan jumlah suara sah tidak cocok dengan total suara,” kata Mustofa di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
Menurutnya kesalahan terbesar berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Untuk Jabar timnya menemukan kesalahan di sebanyak 764 TPS (8%), Jateng 706 TPS (7,4%), dan Jatim sebanyak 385 (4%).
Sedangkan jika dijumlah total kesalahannya mencapai 19,4 persen.
“Kami juga menemukan indikasi ada pola input dari daerah tertentu tinggi yang menguntungkan Paslon 01, dan merugikan Paslon 02. Polanya sangat baku dan konsisten. Ada yang sangat cepat, tapi ada yang sangat lambat. Ini sangat mencurigakan. Angkanya sangat mirip dan konsisten dengan hasil quick count yang dipublikasikan oleh lembaga survei. Kebetulan ini sangat tidak masuk akal," katanya.